InfoSAWIT, PALANGKARAYA – Sebagian Masyarakat Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), masih mengalami kesulitan memenuhi membutuhkan dasar sehingga membutuhkan geliat ekonomi dari kegiatan perkebunan kelapa sawit. Lantaran, ekonomi sawit dapat mendorong adanya perputaran barang dan jasa sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya.
“Ekonomi masyarakat harus ditingkatkan diantaranya melalui kegiatan ekonomi yang berasal dari perkebunan kelapa sawit yang banyak tersebar di Provinsi Kalteng, ” Ungkap Plt Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dadi Ahmad Roswandi, kepada InfoSAWIT, Kamis (24/11/2022).
Menurut Dadi, ekonomi masyarakat yang masih rendah, menjadi salah satu faktor sensitif penyebab masih tingginya prevalensi stunting di Provinsi Kalteng. Sebab itu, menurut dia, dibutuhkan kerja sama dari semua pihak untuk berkolaborasi memajukan masyarakat Provinsi Kalteng.
Dadi mengungkapkan, Angka prevalensi Stunting di Provinsi Kalimantan Tengah saat ini 27,4 di atas Rata Rata Nasional yakni 24,4 persen . Presiden RI Bapak Ir. H. Joko Widodo telah menarget angka stunting 14 persen pada tahun 2024. “Angka stunting tertinggi di Kabupaten Gunung Mas 35,9 persen dan terendah di Kabupaten Lamandau 23, 2 persen, ” Ungkap Dadi menjelaskan. (T1)