InfoSAWIT, KUALA LUMPUR – Harga minyak sawit mentah (CPO) di Bursa Berjangka Malaysia kembali menurun pada Rabu (10/5/2023), setelah sebelumnya ditutup pada level tertinggi pada periode sebulan lau di sesi sebelumnya, lantaran para pedagang masih menunggu data ekpor.
Dilansi Reuters, patokan kontrak minyak sawit berkode FCPOc3 untuk pengiriman Juli 2023 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun RM 41, atau terdapat penurunan sekitar 1,08%, menjadi RM 3.766 (US$ 849,15) per ton selama awal perdagangan.
Masih dilansir Reuters, diprediksi produksi dan stok akan mengalami penuruna tajam sehingga mampu mendongkrak harga dalam lima sesi terakhir, kendati kekhawatiran penurunan permintaan juga membebani.
BACA JUGA: Jokowi: Indonesia-Malaysia Mesti Bersama Hadapi Praktik Diskriminasi Uni Eropa
Diungkapkan Asosiasi Produsen Minyak Bunga Matahari, produksi minyak bunga matahari Ukraina diperkirakan akan mencapai 4,5-4,7 juta ton selama periode September 2022/ Agustus 2023, dan akan terus meningkat menjadi 6 juta ton pada periode 2023/24, lantaran para petani berencana meningkatkan area panen.
Kontrak minyak kedelai di Bursa Dalian berkode DBYcv1 turun 0,3%, sementara kontrak minyak sawit berkode DCPcv1 turun 0,1%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade BOcv1 turun 0,1%.
BACA JUGA: Rombongan SMILE Kunjungi Pabrik Sawit dan Biogas Asian Agri
Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lain lantaran mereka bersaing memperoleh bagian di pasar minyak nabati global. (T2)