Pengelolaan Sawit Rakyat di Lahan Gambut Peroleh Pujian Perwakilan Packard Foundation

oleh -1628 Dilihat
infosawit
Dok. Fortasbi

InfoSAWIT, SIAK – Belum lama ini  Presiden sekaligus CEO dari the David and Lucile Packard Foundation, Nancy Lindborg bersama sejumlah perwakilan dari Packard Foundation, Amerika Serikat berkunjung ke Koperasi Beringin Jaya di Kampung Kotoringin, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak.

Dalam kunjungan tersebut, tim Packard Foundation bersama sejumlah NGO, termasuk Ketua FORTASBI, Pak Narno, diajak melihat pengelolaan kebun kelapa sawit di atas lahan gambut, milik koperasi pertama di dunia yang meraih sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) di lahan gambut tersebut.

Kegiatan itu dipandu langsung oleh ICS Koperasi Beringin Jaya, Badri, dimulai dari lokasi sekat kanal yang berfungsi untuk pengairan di kebun sawit. Sekat kanal ini dibuat untuk membasahi lahan yang 90% merupakan lahan gambut. Menurut Badri, kebun sawit di lahan gambut perlu dikelola dengan khusus, “kalau kemarau lahan mudah terbakar, kalau musim hujan bisa banjir”, katanya dikutip InfoSAWIT dari laman resmi Fortasbi.

BACA JUGA: 100 Petani Sawit Swadaya dan Pendamping Dilatih untuk Audit Internal Sertifikasi ISPO

Tak jauh dari lokasi sekat kanal, terdapat patok Tinggi Muka Air Kanal (TMAK) yang berfungsi memantau ketinggian air agar tetap terjaga sesuai standar di level 40-60cm. Lantaran pengelolaan air yang baik menjadi kunci penting, dalam menjaga kebun sawit di lahan gambut.

Selepas itu tim ICS koperasi menunjukkan alat pantau berupa piezometer dan patok subsidensi. Piezometer berfungsi untuk memantau tinggi muka air tanah. Ada tim khusus yang diterjunkan per dua minggu sekali untuk memantau piezometer. Hingga saat ini, koperasi memiliki 9 unit patok piezometer, untuk lahan koperasi seluas 372 hektare.

Selain piezometer, ada patok subsidensi/pemantauan penurunan gambut, yang terus dimonitor setiap 6 bulan sekali.

BACA JUGA: 32 Koperasi dan 13 Asosiasi Siap Kelola Pabrik Minyak Sawit, Bila Pemerintah Serius Dukung

Koperasi yang didampingi WRI Indonesia ini juga terus memastikan untuk tidak hanya merawat sawit yang mereka kelola, melainkan juga ikut menjaga lingkungannya, “kami meminimalisir penggunaan pestisida. Tidak ada pestisida, hanya tebas mesin atau manual,” ungkap Badri.

Tim dari Packard memuji kerja-kerja yang dilakukan pengurus koperasi di lapangan dalam mengelola kebun kelapa sawit. Hal ini dinilai luar biasa dan menakjubkan, dan berharap kerja koperasi yang inspiratif ini bisa terus disebarkan guna memotivasi kelompok tani lain untuk ikut terlibat dalam aksi yang sama. (T2)


Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari infosawit.com. Mari bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Bila Anda memiliki informasi dan rilis tentang industri sawit, Silakan WhatsApp ke Redaksi InfoSAWIT atau email ke sawit.magazine@gmail.com (mohon dilampirkan data diri)