InfoSAWIT, MUMBAI – Impor minyak sawit India pada Juli melonjak 59% dari bulan sebelumnya menjadi 1,08 juta ton, tertinggi dalam tujuh bulan terakhir, karena pelaku refineri memanfaatkan harga yang lebih rendah untuk meningkatkan pasokan.
Kondisi ini justru mendorong stok minyak sawit di Indonesia dan Malaysia menurun, dan pada akhirnya mendukung meningkatnya harga.
Sementara dalam keterangan resmi Solvent Extractor’s Association of India (SEA) yang berbasis di Mumbai, mencatat impor minyak kedelai turun sekitar 22% menjadi 342.270 ton dan impor minyak bunga matahari naik 71% menjadi 327.259 ton.
BACA JUGA: Bungaran Saragih: Awas Sawit Akan Dihadang Non Price Competition
Impor minyak nabati India pada Juli naik ke rekor 1,76 juta ton karena kilang membangun stok untuk hari besar negara yang akan datang karena ketidakpastian pasokan dari perdagangan biji-bijian di Laut Hitam.
Perbedaan harga antara minyak sawit dan minyak kedelai hingga US$ 150 pet ton, telah menarik para pelaku refineri beralih menggunakan minyak sawit
“Tren ini akan berlanjut bahkan dalam beberapa bulan mendatang. Kami mengharapkan sekitar 1 juta ton impor di bulan September,” kata pedagang seperti dikutip Reuters.
BACA JUGA: Harga Minyak Sawit di Bursa Malaysia Naik RM 38 per Ton pada Rabu (16/8)
Total impor minyak nabati negara itu pada periode 2022/23 yang berakhir pada 31 Oktober melonjak ke 15,5 juta ton.
India membeli minyak sawit terutama dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand, sementara India mengimpor minyak kedelai dan minyak bunga matahari dari Argentina, Brasil, Rusia, dan Ukraina. (T2)
