InfoSAWIT, SINGAPURA – Harga kontrak minyak sawit mentah (CPO) di Bursa Malaysia naik pada Selasa (17/10/2023) ke level tertinggi dalam tiga minggu terakhir, menyusul ekspor yang lebih kuat, dan disaat harga minyak mentah turun yang membatasi kenaikan harga.
Dilansir Reuters, harga kontrak acuan minyak sawit berkode FCPOc3 untuk pengiriman Januari 2023 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik RM 15 per ton, atau terdapat kenaikan sekitar 0,4%, menjadi RM 3,793 (US$ 801,73) per metrik ton pada perdagangan pagi.
Merujuk laporan perusahaan inspeksi independen AmSpec Agri Malaysia Ekspor produk minyak sawit Malaysia pada periode 1-15 Oktober diperkirakan naik 5,6% dibanding pada bulan September pada periode yang sama, pada Minggu. Sementara merujuk laporan Intertek Testing Services, emncatat bahwa ekspor bakal naik 7,3% .
BACA JUGA: Harga Referensi CPO Turun, BK CPO US$ 18/MT dan PE CPO US$ 75/MT, Periode 16-31 Oktober 2023
Malaysia telah mempertahankan pajak ekspor minyak sawit mentah pada bulan November sebesar 8% dan menurunkan harga referensi, berdasarkan surat edaran di situs web Dewan Minyak Sawit Malaysia pada hari Selasa.
Maish dilansir Reuters, harga kontrak minyak kedelai di Bursa Dalian berkode DBYcv1 naik 0,1%, sedangkan kontrak minyak sawit berkode DCPcv1 turun 0,3%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade BOcv1 turun 0,1%.
Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lain lantaran mereka bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar minyak nabati global.
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Kaltim Periode I-Oktober 2023 Turun Rp. 41,88/kg, Cek Harganya..
Minyak mentah berjangka turun lebih dari US$1 per barel seiring meningkatnya ekspektasi bahwa AS dan Venezuela akan segera mencapai kesepakatan untuk mengurangi sanksi terhadap ekspor minyak mentah Venezuela, sementara para pedagang mengatakan konflik Israel-Hamas tampaknya tidak mengancam pasokan minyak dalam jangka pendek. (T2)