InfoSAWIT, JAKARTA – Plt Menteri Pertanian, Arief Prasetyo Adi beserta jajaran lingkup Kementerian Pertanian berkoordinasi dengan Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, terkait pengawasan pelayanan publik di sektor pertanian dan pangan di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (20/10/2023).
Pada kesempatan tersebut Plt Mentan Arief Prasetyo, meminta jajarannya untuk memaksimalkan program-program perubahan pertanian. Arief berpesan kepada Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah untuk segera membentuk program akselerasi Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), pengembangan tebu dan sawit sebagai biodiesel, serta replanting teh dan kopi.
Lebih lanjut tutur Plt Mentan Arief Prasetyo, untuk saat ini program sawitnya sudah bagus, lantas kemudian kalau bisa akan membuat pabrik minyak merah untuk pekebun sawit, dan itu bisa jadi sumber penghasilan tambahan juga untuk pekebunnya.
BACA JUGA: Di 2023 PTPN V Bakal Siapkan 230 Ribu Bibit Sawit Unggul Untuk Petani
“Sementara untuk komoditas lain, seperti tebu kita jadikan energi terbarukan, dalam etanol bentuknya. Selain itu, juga harus bisa cadangkan gula untuk diekspor. Kemudian kita kan belum pernah replanting teh dan kopi, alokasi kan kesitu juga,” ujar Arief.
DirjenBun Kementan, Andi Nur Alamsyah, akan siap untuk melakukan program-program lanjutan dan telah menyiapkan strategi untuk tata kelola kelapa sawit nasional dengan aplikasi Sistem Informasi Perizinan Perkebunan atau SIPERIBUN, Pengelolaan Perkebunan Sawit Berkelanjutan, Satgas Sawit dan Gugus Tugas Monitoring TBS, dan pengembangan Tebu serta strategi pencapaian swasembada gula konsumsi.
Dirjen Perkebunan telah berkoordinasi dan bersinergi dengan berbagai pihak seperti pemerintah daerah, kementerian/lembaga serta pihak terkait untuk menemukan solusi dan strategi cepat dan tepat demi mencapai target program yang telah dibentuk Ditjen Perkebunan.
BACA JUGA:Ada Indikasi Kecurangan, Kuasa Hukum Petani Sawit Nagan Raya Beri Waktu Sebulan
“Sawit berkelanjutan itu bisa menjadi program untuk kembali menggerakkan biodiesel kita. Sesuai arahan bapak, kita akan mengembangkan sawit dan tebu, karena kedepannya biodiesel akan menjadi salah satu energi terbarukan yang bisa menggantikan bahan bakar fosil yang akan habis. Untuk replanting teh dan kopi, kita akan garap dulu datanya, kemudian koordinasikan dengan pihak terkait,” jelas Andi Nur. (T2)