InfoSAWIT, JAKARTA – Harga kontrak minyak sawit berjangka di Bursa Malaysia naik pada Rabu, (15/11/2023) memperpanjang kenaikan dari sesi sebelumnya, didukung oleh menguatnya harga minyak kedelai di Bursa Dalian dan Chicago.
Dilansir Reuters, harga kontrak acuan minyak sawit berkode FCPOc3 untuk pengiriman Januari 2024 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik RM 45 per ton atau terdapat kenaikan sekitar 1,15%, menjadi RM 3.949 (US$ 846,88) per metrik ton pada perdagangan pagi.
Tercatat harga kontrak minyak kedelai di Chicago Board of Trade BOcv1 naik 0,27%. Sementara harga kontrak minyak kedelai di Bursa Dalian berkode DBYcv1 tercatat naik 2,12%, sedangkan harga kontrak minyak sawit berkode DCPcv1 meningkat 2,73%.
BACA JUGA: Harga CPO KPBN Melonjak 2,04 Persen Pada Selasa (14/11)
Dimana harga kedelai berdampak pada harga minyak kedelai, yang bersaing dengan minyak sawit untuk mendapatkan pangsa pasar minyak nabati global.
Lantas harg inyak sawit di pasar minyak nabati Eropa naik tajam pada Selasa , menyusul kenaikan harga minyak sawit berjangka di Bursa Malaysia. Harga minyak sawit naik antara US$ 5 dan US$ 47,50 per ton.
Masih dilansir Reuters, impor minyak sawit dan minyak bunga matahari India pada periode 2022/23 masing-masing melonjak sebesar 24% dan 54%, mencapai rekor tertinggi, didukung oleh peningkatan konsumsi dan harga yang jauh lebih ekonomis dibandingkan harga minyak kedelai.
BACA JUGA: HIP Biodiesel November 2023 Ditetapkan Rp. 10.653/liter
Merujuk laporan Surveyor kargo Societe Generale de Surveillance (SGS) memprediksi ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk periode 1-10 November mencapai 404.074 ton. (T2)