Ekonomi Sirkular Dongkrak Pendapatan Petani Pada Program Peremajaan Sawit Rakyat

oleh -2345 Dilihat
Editor: Redaksi InfoSAWIT
infosawit
Dok. Sawit Fest 2021/Aprilia goverty/Ilustrasi Replanting Sawit.

InfoSAWIT, KOBAR – Pemerintah Indonesia kembali mengukuhkan komitmen strategisnya dalam meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit nasional, melalui Program Strategis Nasional (PSN), khususnya melalui inisiatif Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Program ini bertujuan revitalisasi terhadap tanaman kelapa sawit yang berumur lebih dari 25 tahun, yang produktivitasnya mulai menurun. Meski tantangan baru muncul, PSR menjadi landasan bagi pembangunan sumber daya ekonomi baru bagi para petani.

Dalam usaha untuk mendukung petani peserta PSR, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup (PR SPBPDH) memperkenalkan konsep ekonomi sirkular. Ermin Widjaja, seorang peneliti dari PR SPBPDH, mengungkapkan harapannya bahwa kelompok tani sawit peserta PSR dapat meningkatkan pendapatan mereka lebih dari 50%.


“Pentingnya kolaborasi menjadi kunci, dan kami berkolaborasi dengan berbagai pusat riset di BRIN, seperti Pusat Riset Veteriner, Pusat Riset Mikrobiologi Terapan, Pusat Riset Tanaman Pangan, dan Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan,” ungkap Ermind dikutip InfoSAWIT dari laman resmi BRIN, Sabtu (2/12/2023).

BACA JUGA: Perusahaan Sawit Negara, PalmCo dan SupportingCo Resmi Dibentuk

Dalam satu tahun pelaksanaan, dampak ekonomi sirkular diukur melalui riset yang mencakup budidaya jagung, produksi pupuk organik dari limbah pabrik kelapa sawit, dan budidaya ayam petelur. Ermin menekankan bahwa meski hasil sementara sudah memberikan gambaran positif, riset idealnya harus berlangsung selama dua tahun.

Rintisan ekonomi sirkular dilakukan di Kabupaten Kotawaringin Barat, melibatkan 20 anggota kelompok tani. Kegiatan mencakup budidaya jagung di area replanting sawit berumur 1 tahun, pembuatan pupuk organik dari limbah kelapa sawit, dan budidaya ayam petelur.

Ermin menjelaskan bahwa kegiatan ini memberikan sumber penghasilan baru untuk petani sawit yang terintegrasi dengan usaha lainnya. Ini mencakup produksi jagung, produksi telur, dan produksi pupuk organik, yang semuanya memiliki potensi pasar yang baik.

BACA JUGA: DirjenBun Dorong Gunakan E-katalog Ketimbang Lelang, Untuk Pengadaan Sarpras Sawit

Namun, untuk mencapai keberlanjutan dan kelangsungan kegiatan, diperlukan dukungan pemerintah. Kegiatan ini dapat diimplementasikan oleh kelompok tani yang sudah tergabung dalam kelembagaan dengan modal yang memadai, seperti Koperasi Unit Desa (KUD). Modal yang diperlukan cukup besar untuk kegiatan replanting yang terintegrasi dengan komoditas lainnya, sehingga dukungan pemerintah sangat dibutuhkan.

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Atau ikuti saluran Whatsapp "InfoSAWIT News", caranya klik link InfoSAWIT News dan Group Whatsapp di InfoSAWIT News Update

Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com