InfoSAWIT, SIMPANGKATIS – Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, memimpin panen perdana kelapa sawit di Kebun Sarnubi, Desa Celuak, Kecamatan Simpangkatis. Dalam kegiatan tersebut, yang merupakan hasil dari Program Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun (PKSP) Perkumpulan Kelompok Tani Suka Makmur, Bupati secara langsung mendodos sawit sebagai simbol kesungguhan dan hasil kerja keras selama 32 bulan.
Algafry juga mendistribusikan berbagai bantuan kepada PKSP, termasuk rekomendasi teknis (rekomtek), Surat Tanda Daftar Budidaya (STD-B), BAST jalan produksi, dan pestisida untuk organisme penganggu tumbuhan (OPT). Ini merupakan langkah nyata untuk mendukung keberlanjutan program peremajaan kelapa sawit dan memberikan tambahan nilai kepada para petani.
Dalam sambutannya, Algafry mengungkapkan bahwa panen ini adalah bukti konkret dari kesungguhan dan niat baik para petani. Dia menekankan pentingnya usaha dan doa sebagai kombinasi untuk meraih hasil yang baik. Bupati juga menyatakan komitmen Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah untuk selalu memberikan dukungan terbaik kepada masyarakat, khususnya di sektor pertanian.
BACA JUGA: Lidi Sawit Desa Hutan Panjang Jadi Produk Kerajinan, Pemkab Bengkalis Bantu Cari Pasar
“Kita juga terus memantau harga sawit, melakukan koordinasi dengan pusat terkait pupuk hingga pembuatan jalan produksi perkebunan di 12 kelompok tani, dan ini semata-mata hanya untuk membantu teman-teman sekalian. Semoga apa yang kami lakukan ini bisa bermanfaat serta Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) bersama stakeholder dapat merealisasikan harapan-harapan masyarakat,” ujar Algafry dikutip InfoSAWIT dari laman resmi Diskominfosta Bangka Tengah, Sabtu (2/12/2023).
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bangka Tengah, Dian Akbarini, menjelaskan bahwa hingga tahun 2023, Kabupaten Bangka Tengah telah mendapatkan total rekomtek dari Direktorat Jenderal Perkebunan seluas 658,772 hektar, melibatkan 11 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Dia juga menyoroti produktivitas kelapa sawit yang telah meningkat seiring berjalannya program PKSP.
“Didapatkan produktivitas rata-rata per hektar per sekali panen bisa mencapai 400 kg. Ini menunjukkan bahwa kegiatan PKSP ini mampu meningkatkan produktivitas tanaman kelapa sawit juga mampu meningkatkan pendapatan pekebun,” jelas Dian.
BACA JUGA: Jokowi Minta Norwegia Berikan Pandangan Berimbang Terkait Kebijakan EUDR
Selain itu, Dian menekankan bahwa Kabupaten Bangka Tengah akan mendapatkan Dana Bagi Hasil (DBH) Kelapa Sawit, yang akan digunakan untuk pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan serta kegiatan lainnya. Dia juga menyebutkan bahwa pada tahun 2023, 140 pekebun menerima Surat Tanda Daftar Usaha Budidaya (STD-B).
Panen perdana PKSP ini turut dihadiri oleh Syahran selaku Anggota DPRD Bangka Tengah Dapil II, Kepala OPD se-Bangka Tengah, Camat Simpang Katis, Kepala Desa Celuak, Direktur RSUD Dr. Ir. H. Ibnu Saleh, M.M., Bhabinkamtibmas Desa Celuak, Babinsa Desa Celuak, Gapoktan dan Poktan Penerima Bantuan se-Bangka Tengah, serta tokoh masyarakat dan agama Desa Celuak. (T2)