InfoSAWIT, JAKARTA – Sub Holding Perkebunan Nusantara III (Persero), PalmCo, telah memutuskan untuk membatalkan rencana Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini. Keputusan ini diumumkan oleh Direktur Utama Palmco, Jatmiko Santosa, yang menjelaskan bahwa keputusan tersebut didasarkan pada kondisi pasar yang dianggap kurang menguntungkan.
“Tahun ini belum [IPO], ini kan market juga lagi kurang bagus,” katanya di Jakarta pada Rabu (10/1/2024).
Kendati demikian, persiapan untuk IPO telah dilakukan dengan berbagai aspek, mulai dari penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG) hingga sertifikasi Roundtable Sustainable on Palm Oil (RSPO) yang mencapai 100%.
BACA JUGA: Integrasi Sapi Sawit, Menuju Swasembada Sapi Melalui Konsep Budidaya Inovatif
Salah satu faktor utama yang disoroti oleh Jatmiko adalah rasio Nilai Enterprise (EV) terhadap laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA), yang masih cenderung undervalue. Menurutnya, di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai level 7.229, rasio EV terhadap EBITDA sektor agro hanya mencapai 5, yang dianggap undervalue. “Dengan nilai [EV to EBITDA] sektor agro hanya 5, undervalue kan,” jelas Jatmiko disela-sela acara yang dihadiri InfoSAWIT, di Jakarta
Meskipun PalmCo telah memenuhi persyaratan seperti sertifikasi RSPO yang mencapai 100%, namun kondisi pasar yang belum mendukung membuat perusahaan memilih untuk menunda IPO mereka.
PalmCo menunjukkan keseriusannya dalam menghadapi tantangan lingkungan dan sosial dengan menerapkan standar ESG. Meskipun demikian, ketidakpastian pasar dan nilai undervalue yang disoroti Jatmiko menjadi faktor penentu dalam keputusan PalmCo untuk menunda rencana IPO mereka di BEI tahun ini.
BACA JUGA: Harga CPO KPBN Naik 0,84 Persen Pada Kamis (11/1)
Keputusan ini menggambarkan kewaspadaan perusahaan dalam mengantisipasi risiko dan menjaga keberlanjutan bisnis di tengah dinamika pasar yang fluktuatif. Meskipun batal melantai tahun ini, PalmCo tetap berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja dan kesiapan agar dapat melaksanakan IPO di waktu yang lebih tepat. (T2)