InfoSAWIT, JAKARTA – Diungkapkan Country Director CIFOR-ICRAF Indonesia, Prof. Herry Purnomo, sejatinya deforestasi yang terjadi di sektor sawit dapat diatasi dengan memanfaatkan teknologi internet. Misalnya, sistem pemantauan satelit dapat digunakan untuk mengidentifikasi area yang mengalami deforestasi dan mengarah pada peningkatan emisi. Dengan memanfaatkan teknologi ini, Indonesia dapat mengurangi emisi secara nasional.
“Dengan menggunakan teknologi dan perhitungan yang tepat, kita dapat memahami jumlah emisi yang dihasilkan di setiap daerah. Sebagai contoh, Kabupaten Pelalawan di Riau, Sintang di Kalimantan Barat, Pulang Pisau di Kalimantan Tengah), dan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur memiliki tingkat rata-rata emisi sebanyak 4 juta ton. Ini menjadi dasar untuk merancang strategi pengurangan emisi di tingkat lokal,” katanya saat acara Workshop Nasional Ke-3 Kelapa Sawit Berkelanjutan, dipantau InfoSAWIT, pertengahan Januari 2024 lalu.
Lebih lanjut kata Prof. Herry Purnomo, melalui studi yang mendalam tentang dinamika tutupan lahan, bisa dilakukan identifikasi area yang terkena dampak deforestasi. Hal ini mencakup analisis terhadap area-area yang terhubung dengan tanaman sawit, baik yang sudah terlanjur ditanam maupun yang masih dapat dihindari.
BACA JUGA: Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global, Pelaku Sawit Mesti Bersatu
Olehkarenany upaya mengurangi deforestasi perlu diintegrasikan ke dalam Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB). “Melalui pendekatan ekonomi dan hukum, kita dapat menciptakan kontribusi yang signifikan pada rencana tersebut. Peningkatan produktivitas dan legalitas sertifikasi dapat menjadi bagian dari strategi ini,” katanya.
Pendekatan hukum dan politik juga diperlukan untuk menjamin keberlanjutan upaya pengurangan deforestasi. Hubungan yang baik dengan pemerintah daerah dan masyarakat setempat perlu ditekankan untuk memastikan keberhasilan dalam menerapkan strategi ini.
BACA JUGA: Pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto, Memaparkan Potensi Indonesia Menuju Swasembada Energi
“Agroforestri dapat menjadi solusi yang efektif dengan meningkatkan pendapatan petani sambil mengurangi deforestasi,” katanya. (T2)