InfoSAWIT, SANGGAU – Pada Sabtu, 23 Maret 2024, Penjabat (Pj) Bupati Sanggau, Suherman, membuka Seminar Transisi Berkeadilan di Perkebunan Sawit yang diselenggarakan di Aula Kantor Camat Toba, Kecamatan Toba. Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Teraju Indonesia dan federasi serikat buruh kebun sawit Kalimantan Barat.
Dalam sambutannya, Pj. Bupati Sanggau, Suherman, menegaskan tujuan utama dari seminar ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep transisi dan relevansinya terhadap kondisi buruh di perusahaan sawit.
Transisi berkeadilan, yang menjadi fokus utama, bertujuan untuk memperjuangkan perubahan menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan dan adil, serta memastikan tidak ada kelompok yang terpinggirkan atau dirugikan dalam proses tersebut.
Perkebunan kelapa sawit, sebagai salah satu sektor ekonomi yang penting, perlu dikelola secara optimal dan berkelanjutan. Hal ini bertujuan untuk memperkuat perekonomian wilayah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menjaga kelestarian lingkungan. Pj. Bupati Sanggau menekankan bahwa tata kelola yang baik menjadi prasyarat dan sarana penting dalam mendukung berkelanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan bagi para pengusaha sawit.
“Tata kelola yang baik adalah prasyarat sekaligus sarana penting untuk menunjang berkelanjutan ekonomi, sosial dan lingkungan pengusaha sawit” ucap Pj. Bupati Sanggau, Suherman dikutip InfoSAWIT dari laman resmi Diskominfo Sanggau ditulis Senin (25/3/2024).
BACA JUGA: Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global, Pelaku Sawit Mesti Bersatu
Dalam upaya meningkatkan tata kelola perkebunan sawit, pemerintah pusat telah menerapkan sistem sertifikasi kelapa sawit berkelanjutan yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian No 19 Tahun 2011 tentang Pedoman Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan yang Menetapkan ISPO Bersifat Mandatori atau Wajib. (T2)