“Petani kelapa sawit di Aceh Singkil berharap Nota Kesepahaman Visi Lanskap dan peluncuran Dashboard Forum Multi-Pihak PSDA ini dapat meningkatkan produktivitas kelapa sawit dan pendapatan para petani,” kata Ketua DPDK APKASINDO Aceh Singkil, Agus Wanda Maik.
Sementara, Program Manager Swisscontact Indonesia Christina Rini mengungkapkan, para mitra pembangunan dan pemerintah dapat mengisi capaian setiap indikator yang menjadi kontribusi masing-masing atas target yang ditetapkan dalam Visi Lanskap serta memonitor perkembangannya pada dashboard yang telah dikembangkan bersama-sama. “Dashboard ini akan menjadi alat pengawasan yang terukur sekaligus menunjukkan komitmen semua pihak untuk kemajuan Aceh Singkil,” jelas.
Head of Sectors Koltiva, Mochamad Fachreza berharap, Dashboard Forum Multi-Pihak PSDA yang dikembangkan dengan dukungan sistem KoltiTrace dapat mengakomodasi seluruh anggota forum dalam pelaporan, pengukuran serta memonitor perkembangan inisiatif bersama untuk mencapai Visi Lanskap maupun RAD-KSB yang menjadi mandat pemerintah daerah.
Penetapan Visi Lanskap Aceh Singkil dilakukan melalui proses kolaboratif yang melibatkan komunitas lokal, otoritas provinsi dan nasional, sektor swasta, dan lembaga swadaya masyarakat. Diskusi-diskusi tersebut difasilitasi oleh Forum Pengelolaan Sumber Daya Alam (FPSDA) dan Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Singkil hingga menghasilkan indikator tata kelola kelapa sawit berkelanjutan serta Dashboard Forum Multi-Pihak PSDA.
“Visi Lanskap Aceh Singkil yang disepakati ini diharapkan menjadi acuan bagi para pemangku kepentingan dalam menjalankan praktik pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan, termasuk penurunan laju deforestasi dan peningkatan produktivitas kelapa sawit,” tandas Ketua Pengurus Yayasan Inisiatif Dagang Hijau, Nassat Idris. (T2)