InfoSAWIT, JAKARTA – Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menginginkan petani yang masuk program peremajaan sawit rakyat dan bermitra dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit nasional, juga dapat dirasakan oleh masyarakat di Sumatera Barat.
Andre Rosiade, anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, menyatakan bahwa gagasan teknik replanting atau peremajaan kelapa sawit ini menarik untuk segera dieksekusi. Menurutnya, teknik replanting yang digagas oleh PTPN Group sebagai leading sector memiliki prospek positif. “Sawit ini memang primadonanya di Sumatera Utara dan Riau. Tapi Sumbar juga tolong jangan dilupakan. Karena petaninya butuh,” ujar Andre dalam keterangannya kepada media pada Selasa (9/7/2024).
Lebih lanjut, Andre Rosiade mendorong PTPN Group agar program peremajaan sawit rakyat juga mengakomodir petani di Sumatera Barat. Berdasarkan pengamatannya, banyak aspirasi yang datang dari petani di daerah pemilihannya seperti di Dharmasraya dan Pasaman Barat. “Bantu petani kelapa sawit di Sumatera Barat, khususnya di dapil saya di Dharmasraya, lalu Pasaman Barat, itu kan banyak sekali sawit-sawit tua,” tambahnya.
BACA JUGA:
Pemerintah Republik Indonesia terus mendorong Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk kelapa sawit Indonesia, khususnya yang dihasilkan oleh pekebun sawit rakyat. Program PSR bertujuan untuk memperbaiki tata kelola perkebunan kelapa sawit di Indonesia.
Sejak diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada Oktober 2017, Program PSR hingga tahun 2023 telah menyentuh 142.078 pekebun sawit rakyat dengan dana yang disalurkan mencapai Rp9,11 triliun dan total areal PSR seluas 326.678 hektar. Pemerintah terus mendorong program ini agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat yang lebih luas, termasuk di Sumatera Barat. (T2)