InfoSAWIT, BOGOR – PT Perkebunan Nusantara III (Persero) optimistis mampu mencapai sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) sebesar 100 persen pada akhir tahun ini. Direktur Pemasaran PTPN III (Persero), Dwi Sutoro, menyatakan bahwa sejumlah indikator menuju pencapaian tersebut sudah terlihat jelas.
“Yang pasti, akhir tahun ini kita rampungkan RSPO 100 persen,” kata Dwi saat ditemui InfoSAWIT di Sentul, Kabupaten Bogor, Sabtu (20/7/2024).
Sebagai perusahaan negara di bidang perkebunan, PTPN III (Persero) memiliki luas lahan total sekitar 643.787 Ha, dengan rincian luas lahan perkebunan sawit yang dimiliki mencapai 586.843 hektare, perkebunan karet sejumlah 46.534 Ha, luasan kebun teh sebanyak 6.254 Ha dan luas lahan perkebunan kopi seluas 4.254 Ha, per Desember 2023.
BACA JUGA: Harga CPO KPBN Inacom Naik 0,67 Persen Pada Senin (22/7), di Bursa Malaysia Naik Tipis
Dikatakan Dwi, dalam dua tahun terakhir, PTPN III (persero) atau tren disebut Holding Perkebunan Nusantara telah melakukan berbagai perbaikan internal untuk mendorong tercapainya tujuan bisnis berkelanjutan tersebut. Semua pihak terkait terus dilibatkan dalam kerja sama teknis guna mengakselerasi kemajuan PTPN ke depan.
Selain fokus pada pencapaian sertifikat RSPO, Dwi juga menekankan bahwa dalam upaya percepatan pencapaian sertifikat RSPO pihaknya tidak pula mengesampingkan pentingnya sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Menurutnya, kedua sertifikasi tersebut sama-sama penting untuk menjaga keberlangsungan produksi sawit dari hulu hingga hilir.
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Kalbar Periode III-Juli 2024 Tertinggi Rp 2.794,93/Kg
Dengan langkah-langkah yang telah diambil, pihak PTPN berharap dapat mencapai target sertifikasi RSPO 100 persen dan ISPO secara bersamaan, sehingga mampu meningkatkan keberlanjutan dan daya saing industri sawit Indonesia di pasar global. (T4)