InfoSAWIT, KAPUAS HULU – Perkumpulan Petani Sawit Mitra Mandiri Bersama (PPSMMB) terus berupaya meningkatkan kapasitas petani sawit agar dapat bersaing di pasar global. Pada 13 Juli 2024 lalu, sebanyak 80 petani sawit swadaya dari Kapuas Hulu mendapatkan sosialisasi mengenai sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dari pemerintah provinsi dan kabupaten.
Menurut Wakil Manajer PPSMMB Abdul Mutolib, para petani sangat antusias mengikuti pelatihan ini, terutama karena adanya komitmen dari pemerintah daerah untuk mempermudah proses sertifikasi ISPO, termasuk dalam pengajuan Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB). “Petani antusias dalam pelatihan ini, karena ada komitmen pemerintah daerah untuk mempermudah petani jika melakukan sertifikasi ISPO, terutama dalam pengajuan STDB,” kata Abdul Mutolib dilansir InfoSAWIT dari laman resmi Fortasbi ditulis Senin (29/7/2024).
Abdul Mutolib menjelaskan bahwa petani semakin memahami pentingnya sertifikasi berkelanjutan, baik RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) maupun ISPO. PPSMMB sendiri baru saja mendapatkan sertifikasi RSPO dan berencana untuk mengajukan sertifikasi ISPO dalam waktu dekat. “Perkumpulan Petani Sawit Mitra Mandiri Bersama (PPSMMB) baru mendapatkan sertifikasi RSPO. Untuk ISPO kami juga berencana mengajukan,” ujarnya.
BACA JUGA: Segera Respon Tantangan Sawit, Guna Memastikan Keberlanjutan Industri
Pelatihan ini memberikan gambaran mengenai prinsip dan kriteria ISPO, yang meliputi kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, penerapan praktik perkebunan yang baik, pengelolaan lingkungan hidup, sumber daya alam, dan keanekaragaman hayati. Selain itu, petani juga diajarkan tentang pentingnya izin lingkungan, tanggung jawab ketenagakerjaan, tanggung jawab sosial dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, transparansi, serta peningkatan usaha secara berkelanjutan.
Pemerintah daerah menunjukkan komitmen yang kuat untuk mendorong percepatan sertifikasi ISPO di Kapuas Hulu. Abdul Mutolib menambahkan, pihaknya merasa senang karena sebagai kelompok yang mendapatkan sertifikasi RSPO pertama di Kapuas Hulu, pemerintah juga komitmen untuk mendorong percepatan ISPO.
Dengan sertifikasi ISPO, petani diharapkan dapat memperoleh berbagai kemudahan, termasuk akses bantuan sarana dan prasarana hingga peremajaan sawit. “Kami sudah mengajukan bantuan sarana dan prasarana, mudah-mudahan lebih mudah lagi saat sudah mendapatkan sertifikasi ISPO,” kata Abdul Mutolib.
BACA JUGA: Mendorong Tumbuhnya Industri Hilir, Bagi Petani Sawit Rakyat Berkelanjutan
PPSMMB adalah organisasi petani sawit swadaya yang anggotanya tersebar di tiga desa, yakni Sungai Sena, Seberu, dan Pala Kota, dengan jumlah anggota saat ini mencapai 301 petani. Pada tahun 2023, PPSMMB berhasil mendapatkan sertifikasi RSPO dengan enam kelompok petani sawit swadaya di Kecamatan Seberuang, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, yang mengelola lahan seluas 548 hektar. (T2)