InfoSAWIT, JAKARTA – Konglomerat Low Tuck Kwong melalui PT Bayan Resources Tbk (BYAN) dan perusahaan terkendalinya, PT Bayan Energy, telah berhasil mengakuisisi 100% saham PT Enggang Alam Sawita senilai Rp 105,15 miliar. Akuisisi ini, yang dilakukan pada akhir bulan lalu, bertujuan untuk memperkuat investasi dan mendukung kelancaran operasional grup usaha perseroan.
Direktur Bayan Resources, Jenny Quantero, menjelaskan bahwa transaksi ini melibatkan persetujuan pembelian saham antara Bayan Energy, PT Berau Utama Berkatsetia, dan NPC Resources Berhad. Bayan Energy dan Bayan Resources mengambil alih saham Enggang Alam Sawita dari pemegang sahamnya, PT Berau Utama Berkatsetia, dengan komposisi saham masing-masing 99% dan 1%.
Enggang Alam Sawita, perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan sawit di Kalimantan, memiliki lahan yang strategis berdekatan dengan konsesi tambang beberapa anak usaha Bayan Resources. Selain akuisisi saham, BYAN juga memberikan pinjaman kepada Enggang Alam Sawita senilai Rp 159,27 miliar untuk mendukung operasional perusahaan.
BACA JUGA: Menteri Keuangan Lantik Dua Direktur Baru BPDPKS untuk Perkuat Pengelolaan Dana Sawit
Dilansir Investor.id, Jenny menegaskan bahwa pengambilalihan ini tidak akan berdampak material yang merugikan terhadap operasional, hukum, kondisi keuangan, dan keberlangsungan usaha Bayan Resources. Transaksi ini juga sejalan dengan strategi investasi jangka panjang grup usaha BYAN.
Dalam konteks yang lebih luas, Low Tuck Kwong, pemilik Bayan Resources, baru-baru ini menghibahkan 7,33 miliar saham Bayan Resources atau sekitar 22% kepemilikan kepada anaknya, Elaine Low. Ini merupakan bagian dari perencanaan suksesi jangka panjang keluarga, di mana Low Tuck Kwong tetap mempertahankan peran utama sebagai pemegang saham utama dan pengendali perseroan.
Menurut Forbes Real-Time Billionaires List per 3 September 2024, Low Tuck Kwong masih menduduki posisi ke-4 orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih mencapai US$ 23,9 miliar (sekitar Rp 372,4 triliun).
BACA JUGA: Harga Referensi CPO Naik di September 2024, BK dan PE CPO Ditetapkan US$ 142 Per ton
Transaksi besar juga terjadi di pasar negosiasi Bursa Efek Indonesia (BEI), di mana 7,33 miliar saham BYAN dengan nilai total transaksi mencapai Rp 101,84 triliun telah ditransaksikan pada 28 Agustus 2024 dengan harga rata-rata Rp 13.888 per saham.
Dengan berbagai langkah strategis ini, Bayan Resources terus menguatkan posisinya dalam industri perkebunan dan tambang di Indonesia, serta memperkuat fondasi untuk pertumbuhan jangka panjang. (T2)