InfoSAWIT, JAKARTA – Melalui program Bio-CNG ini, PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) tidak hanya berkontribusi positif terhadap lingkungan tetapi juga terhadap laba Perseroan melalui penurunan biaya operasional yang berasal dari pengurangan konsumsi bahan bakar fosil. Sejak tahun 2021-2023, instalasi Bio-CNG yang berkapasitas produksi TBS 60 ton per jam tersebut telah berhasil menghemat 5,2 juta liter bahan bakar fosil dan menurunkan jejak karbon sebesar 7.908 tCO2e.
Proses pengembangan bahan bakar terbarukan berbasis Bio CNG ini mulai aktif berjalan semenjak tahun 2020, upaya keberlanjutan DSNG bahkan telah berhasil menghemat lebih dari 3.7 juta liter bahan bakar fosil dan menurunkan jejak karbon sebesar 10.003 tCO2e.
Dengan pencapaian ini, perusahaan bertekad untuk menggandakan kapasitas penangkapan metana dan pabrik Bio-CNG mereka, menjadi bukti kuatnya komitmen mereka terhadap energi sirkular dan berkelanjutan di seluruh rantai pasokan.
BACA JUGA: Uni Eropa Tetapkan Regulasi Sustainable Aviation Fuel (SAF), Sawit dan Kedelai Tak Penuhi Syarat
Bahkan lebih jauh, visi DSNG untuk tahun 2028 adalah mencapai mandiri energi melalui sumber daya terbarukan yang dihasilkan secara in-situ, dimulai dari operasi kelapa sawit, dan bahkan menjual energi surplus yang dihasilkan.
“Melalui pemanfaatan energi terbarukan, Perseroan berharap dapat mencapai energi in-situ atau mandiri energi, serta mewujudkan konsep ekonomi sirkular dan menurunkan biaya operasional yang terkait dengan energi,” ujar Direktur PT Dharma Satya Nusantara Tbk., Albertus Hendrawan.
Sekadar informasi, upaya yang telah dilakukan tersebut, perseroan menjadi salah satu penerima penghargaan Excellence Awards, yang menjadi ajang apresiasi bagi anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) yang komit dalam menerapkan praktik sawit berkelanjutan.
BACA JUGA: 3000 Generasi Muda Sawit Peroleh Beasiswa dari Kementan dan BPDPKS, Tersebar di 23 Perguruan Tinggi
Pada 2023 tercatat ada 5 nominasi penghargaan yang diperebutkan, dimana diantaranya pertama, Inovasi, kedua, Kepemimpinan untuk Konservasi, ketiga, Dampak terhadap Petani, keempat Komunikasi untuk Kebaikan dan kelima, award Tanggung Jawab Bersama.
Diungkapkan CEO Joseph D’Cruz , pihaknya telah mensurvei anggota di seluruh dunia untuk memberikan kontribusi luar biasa terhadap anggotanya yang telah menerapkan praktik sawit berkelanjutan. (T2)
Lebih lengkap baca Info BUKU pada Majalah InfoSAWIT Edisi Juni 2024