InfoSAWIT, SIMPANG EMPAT – Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, menggandeng perusahaan kelapa sawit dan perbankan untuk mempercepat penyaluran program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai langkah strategis menanggulangi kemiskinan dan mempercepat penurunan stunting. Kerjasama ini juga difokuskan pada upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut.
Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi, menyampaikan bahwa beberapa perusahaan di wilayah itu telah berpartisipasi dalam mendukung program pemerintah. “Kami telah mendatangi perusahaan-perusahaan di Pasaman Barat untuk menjalin kerjasama dalam mengatasi kemiskinan, menurunkan angka stunting, serta menghapus kemiskinan ekstrem,” ungkap Hamsuardi pada Rabu lalu Simpang Empat.
Menurutnya, angka kemiskinan ekstrem di Pasaman Barat masih cukup tinggi berdasarkan data Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). “Tahun lalu, kita baru berhasil menanggulangi 0,7 persen. Beberapa perusahaan, seperti Wilmar Group, telah memberikan CSR pada tahun 2023, yang disalurkan kepada empat desa yaitu Mandiangin, Bayur Kabung, Panjung Pangkal, dan Maligi,” jelasnya dikutip InfoSAWIT dari Antara, Jumat (13/9/2024).
BACA JUGA:
Wakil Bupati Pasaman Barat, Risnawanto, menambahkan bahwa minimnya anggaran daerah menjadi tantangan besar dalam menyelesaikan berbagai masalah sosial. Oleh karena itu, dukungan dari perusahaan dan sektor perbankan sangat penting. “Kami memohon dukungan dari semua pihak, terutama perusahaan kelapa sawit dan perbankan, untuk membantu melalui program CSR mereka,” ujarnya.
Kepala Bappelitbangda Pasaman Barat, Ikhwanri, menyebutkan bahwa pada tahun 2023, tingkat kemiskinan di Pasaman Barat tercatat sebesar 6,92 persen, atau sekitar 33.520 jiwa. Sementara prevalensi stunting mencapai 29,7 persen, setara dengan 5.098 balita, dengan target penurunan hingga 14 persen. Angka kemiskinan ekstrem pada tahun yang sama tercatat sebesar 0,70 persen, atau sekitar 3.410 jiwa. (T2)