InfoSAWIT, TANA TIDUNG – Perkebunan kelapa sawit di Desa Menjelutung, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara, menjadi salah satu sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat setempat.
Banyak warga yang memanfaatkan waktu luang mereka untuk mengumpulkan berondolan, buah sawit yang jatuh di lahan plasma milik masyarakat. Aktivitas ini bukan hanya menjadi alternatif daripada menghabiskan waktu dengan hal-hal yang tidak produktif, tetapi juga menjadi cara untuk menambah penghasilan.
Salah satu warga yang aktif mengumpulkan berondolan mampu mengumpulkan hingga lima karung per hari, dengan total berat sekitar 250 kg. Mitra plasma, Koperasi Usaha Bersama Plasma Menjelutung Perdana Lestari (KUB PMPL), membeli berondolan dari masyarakat dengan harga Rp350 per kilogram.
BACA JUGA: Koperasi Mujur Jaya Molino Gugat PT Agro Nusa Abadi ke PN Poso
Namun, seiring dengan kenaikan harga tandan buah segar (TBS), masyarakat berharap harga berondolan juga dapat dinaikkan. Ares Wahyudi, Sekretaris KUB PMPL, menyatakan bahwa kenaikan harga berondolan akan berdampak positif pada perekonomian lokal.
“Jika harga berondolan dinaikkan, perkebunan akan lebih bersih karena masyarakat akan semakin terdorong untuk mengumpulkan berondolan yang berserakan. Selain itu, hal ini dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga Desa Menjelutung,” jelas Ares kepada InfoSAWIT, Selasa (17/9/2024).
BACA JUGA: Revisi Standar Nasional Indonesia (SNI) Kelapa Sawit Dipercepat, Tim BSIP Lakukan Kunjungan Lapangan
Aktivitas pengumpulan berondolan ini menunjukkan bahwa masyarakat sekitar perkebunan kelapa sawit mampu memanfaatkan peluang ekonomi tanpa harus terlibat dalam pekerjaan formal. Mereka secara mandiri berusaha mencari pendapatan tambahan melalui cara yang produktif dan bermanfaat. Kegiatan ini menjadi cerminan semangat kerja masyarakat desa untuk mendukung perekonomian keluarga dan komunitas. (T2)