InfoSAWIT, MAMUJU TENGAH – Fenomena yang diduga likuifaksi terjadi di Desa Saloadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, pada hari Jumat (1/11). Kejadian ini mengakibatkan sebuah alat berat yang tengah melakukan perbaikan jalan desa tenggelam di tanah yang mendadak mencair, menyulitkan upaya evakuasi.
Sebelum kejadian, para pekerja proyek perbaikan jalan sempat merasakan pergerakan tanah di area tersebut yang kanan kiri jalan adalah perkebunan kelapa sawit. Operator alat berat yang masih berada di dalam kabin sempat mencoba menyelamatkan kendaraan yang terjebak, namun upayanya tidak berhasil. Setelah melihat situasi yang semakin memburuk, operator tersebut memutuskan untuk menyelamatkan diri.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju Tengah segera turun ke lokasi untuk melakukan pendataan dan penilaian awal atas dampak yang ditimbulkan. Kepala BPBD Mamuju Tengah, Sigit Dwihastono, mengungkapkan bahwa fenomena likuifaksi ini diduga dipicu oleh kondisi tanah yang tidak stabil akibat seringnya banjir di area perkebunan sawit setempat.
“Wilayah tersebut kerap kali tergenang banjir, terutama di Kampung Rawa Makmur dan perkebunan sawit yang berada di sekitarnya. Selain itu, kondisi tanah di area tersebut labil karena sebagian besar terdiri dari tanah gambut yang mudah berubah konsistensi saat terpapar air dalam jumlah besar,” jelas Sigit dikutip InfoSAWIT dari TV One, Selasa (5/11/2024).
Fenomena likuifaksi adalah peristiwa di mana kekuatan tanah hilang akibat beban berulang atau siklik, seperti gempa bumi, yang mengakibatkan partikel tanah terpisah dan tanah berubah menjadi semi-cair. Umumnya, likuifaksi sering terjadi di wilayah dengan muka air tanah yang dangkal dan berada di daerah rawan gempa.
Menurut analisis dari Badan Geologi, wilayah Sulawesi Barat, khususnya Kabupaten Mamuju Tengah, memiliki potensi pergerakan tanah yang tinggi dan rentan terhadap dampak gempa bumi. Ini meningkatkan risiko terjadinya likuifaksi, terutama di area dengan karakteristik tanah gambut atau tanah lepas.
BACA JUGA: DJP Kalimantan Barat Fokus Optimalisasi Pajak dari Sektor Kelapa Sawit
BPBD Mamuju Tengah mengimbau warga di daerah rawan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi pergerakan tanah yang dapat menyebabkan bencana likuifaksi, terutama saat terjadi banjir atau gempa bumi. (T2)