InfoSAWIT, MANGGAR – Pemerintah Kabupaten Belitung Timur melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Distangan) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) untuk penyusunan Dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD) Kelapa Sawit Berkelanjutan, Jumat. Acara yang berlangsung di Auditorium Zahari MZ ini merupakan tahapan keempat dalam proses penyusunan RAD tersebut.
FGD ini bertujuan untuk menyerap masukan dari berbagai pemangku kepentingan, seperti perusahaan sawit, petani dan pekerja sawit, koperasi, LSM lingkungan, serta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Kepala Distangan Beltim, Heryanto, menyatakan diskusi ini akan mengulas isu-isu strategis kelapa sawit dan mengumpulkan masukan guna menyempurnakan matriks program yang telah dirancang.
“Kami membahas isu-isu strategis terkait kelapa sawit bersama seluruh pemangku kepentingan. Semua saran akan dimasukkan dalam dokumen RAD Kelapa Sawit Berkelanjutan,” ujar Heryanto dikutip InfoSAWIT dari DiskominfoSP Beltim, Minggu (17/11/2024).
BACA JUGA: Penundaan EUDR Dikritik sebagai Langkah Mundur, Kategori Tanpa Risiko Dinilai Diskriminatif
Heryanto mengungkapkan bahwa salah satu tantangan yang dihadapi adalah sinkronisasi antara RAD dan Rencana Aksi Nasional (RAN). Isu nomenklatur pendataan, misalnya, masih perlu penyesuaian agar sesuai dengan standar nasional.
“Kami menggunakan pendekatan pendataan berbasis pembinaan perizinan usaha. Namun, nomenklatur ini perlu diselaraskan dengan kerangka nasional,” jelasnya.
Penjabat Sementara Bupati Beltim, Asmawa Tosepu, menegaskan pentingnya peran kelapa sawit sebagai komoditas strategis untuk mendukung perekonomian daerah.
BACA JUGA: Harga CPO KPBN Inacom Naik 0,63 persen Pada Jumat (15/11), Harga CPO Mingguan Naik 0,42 Persen
“Saat sektor tambang sedang lesu, perkebunan, terutama kelapa sawit, menjadi penopang perputaran ekonomi,” ungkap Asmawa.