InfoSAWIT, KETAPANG – Seorang wanita berinisial A (44) meninggal dunia setelah diserang buaya berukuran tiga meter di area perkebunan sawit yang tergenang banjir di Desa Air Hitam Besar, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Insiden tragis ini terjadi pada Kamis (5/12) pagi, di perkebunan milik PT Berkat Nabati Sejahtera (BNS).
Kapolsek Kendawangan, Iptu Bagus Tri Baskoro, mengungkapkan bahwa area perkebunan saat kejadian terendam banjir setinggi pinggang orang dewasa. “Iya, saat kejadian kondisinya memang banjir sepinggang orang dewasa,” ujar Bagus dalam keterangannya, dikutip InfoSAWIT dari Detik.com, Sabtu (7/12/2024)
Saat peristiwa terjadi, korban A bersama rekannya berinisial R (38) tengah bekerja di area perkebunan kelapa sawit. Dari keterangan saksi, korban melihat seekor buaya tak jauh dari lokasi mereka. Korban segera mengajak rekannya untuk berlari menjauh, namun buaya bergerak lebih cepat melalui genangan banjir.
BACA JUGA: Permohonan Praperadilan Tujuh Perusahaan Sawit, Kejagung Anggap itu Tidak Berdasar
“Buaya tersebut mengejar korban dan berhasil menerkam tangan kiri korban, kemudian menyeretnya ke arah parit di sekitar lahan perkebunan,” jelas Bagus.
R, yang menyaksikan kejadian tersebut, sempat berusaha menolong korban dengan menarik tubuhnya dari cengkraman buaya. Namun, upayanya tidak berhasil karena kekuatan gigitan buaya terlalu kuat. “Sempat terjadi tarik menarik antara saksi untuk mencoba menyelamatkan korban dari gigitan buaya,” tambah Bagus.
Peristiwa ini menjadi peringatan bagi warga dan pekerja di sekitar area perkebunan sawit untuk lebih waspada, terutama saat kondisi banjir yang dapat mempermudah pergerakan hewan buas. Pihak kepolisian kini tengah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk langkah penanganan lebih lanjut.
BACA JUGA: Butuh Peningkatan Kesadaran Konsumen Untuk Serapan Minyak Sawit Berkelanjutan
“Kami akan bekerja sama dengan instansi terkait dan perusahaan untuk meningkatkan kewaspadaan serta mencari solusi agar kejadian serupa tidak terulang,” tutup Bagus.
Insiden ini mengingatkan pentingnya langkah-langkah pengamanan di area kerja, terutama di kawasan yang berbatasan dengan habitat satwa liar. (T2)