InfoSAWIT, Muaro Jambi – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan melaksanakan penanaman padi gogo di lahan peremajaan sawit rakyat yang berlokasi di Koperasi Produsen Bakti Nusantara Lima Enam, Desa Panca Bakti, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Selasa (31/12/2024). Program ini menjadi salah satu inovasi penting dalam pengelolaan lahan perkebunan.
Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto, menyambut baik kegiatan ini dan mengapresiasi pemanfaatan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) untuk tumpang sari dengan padi gogo. “Program ini mengusung konsep inovatif yang tidak hanya memperhatikan keberlanjutan sektor perkebunan kelapa sawit untuk mendorong peningkatan produktivitas, tetapi juga bertujuan mendukung swasembada pangan,” jelas Heru dilansir InfoSAWIT, Kamis (1/1/2025).
Menurut Heru, tumpang sari padi gogo di kebun kelapa sawit adalah strategi untuk memanfaatkan lahan perkebunan secara optimal. Dengan menanam padi gogo sebagai tanaman sela, program ini membuka peluang besar untuk meningkatkan produksi pangan tanpa mengorbankan kelapa sawit yang sudah menjadi komoditas unggulan nasional. “Dengan memanfaatkan waktu dan ruang yang ada, kita berharap dapat meningkatkan hasil pertanian sekaligus menjaga keberlanjutan kebun kelapa sawit,” tambahnya.
BACA JUGA:
Diketahui, Program PSR telah berjalan sejak tahun 2017 dan telah mencakup 32.673 hektar di Provinsi Jambi, dengan 6.290 hektar berada di Kabupaten Muaro Jambi. Heru menyebutkan bahwa hal ini merupakan peluang besar untuk mengoptimalkan tumpang sari padi gogo di lahan PSR. Target untuk Provinsi Jambi mencapai 78 ribu hektar, dan dengan dukungan berbagai pihak, diharapkan target ini dapat tercapai.
Program ini mendapat dukungan penuh dari petani dan koperasi setempat. Para pekebun berharap keberlanjutan program ini dapat memberikan hasil nyata, baik dalam peningkatan produktivitas sawit maupun ketersediaan pangan, khususnya di wilayah Jambi. Tanam padi gogo di lahan sawit ini menjadi salah satu langkah konkret untuk memastikan keberlanjutan pertanian terpadu di Indonesia. (T2)