Kunjungan Armada Kapal Induk Prancis Jadi Momentum Perkuat Kerja Sama, Termasuk Isu Minyak Sawit

oleh -1894 Dilihat
Editor: Redaksi InfoSAWIT
InfoSAWIT
Dok. Istimewa/ Kunjungan armada kapal induk ini diharapkan membuka peluang baru, tidak hanya dalam sektor pertahanan tetapi juga untuk dialog terkait isu strategis seperti minyak sawit.

InfoSAWIT, JAKARTA – Hubungan strategis Indonesia dan Prancis mendapatkan sorotan baru melalui kunjungan armada kapal induk Prancis ke Indonesia. Dalam acara Video Teleconference bersama Komandan France Carrier Strike Group yang digelar di kediaman Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone, pada Selasa (21/1/2025), berbagai isu strategis dibahas untuk memperkuat kemitraan kedua negara.

Acara ini turut dihadiri oleh Tenaga Ahli Madya Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Luigi Pralangga, Christopher Nugroho, serta pejabat dari Kementerian Pertahanan (Kemhan), Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Polri, dan pimpinan industri pertahanan Prancis.


Duta Besar Fabien Penone menegaskan komitmen Prancis untuk terus mempererat hubungan bilateral. Fokus kerja sama mencakup pembiayaan proyek pembangunan hingga alih teknologi di sektor pertahanan.

BACA JUGA: Pelaku Usaha Pakistan Minta Indonesia Tak Buru-Buru Terapkan Mandatori Biodiesel B40

“Kami berkomitmen untuk meningkatkan kemitraan yang berkelanjutan, baik melalui kerja sama teknis, alih teknologi, maupun dukungan strategis lainnya,” ujar Penone dilansir infoSAWIT dari laman resmi KSP, dikutip Rabu (22/1/2025).

Armada kapal induk Prancis dijadwalkan singgah di Bali dan Lombok sebelum kembali ke Prancis. Kehadiran mereka mencerminkan hubungan strategis kedua negara dalam menjaga stabilitas kawasan, terutama di Indo-Pasifik.

Meski hubungan bilateral terjalin erat, isu minyak sawit masih menjadi ganjalan. Prancis dikenal sebagai salah satu negara Uni Eropa yang menentang impor minyak kelapa sawit. Sebagai produsen minyak nabati terbesar di Uni Eropa, Prancis kerap dianggap melindungi industri domestiknya dengan menolak kelapa sawit sebagai bahan baku biofuel.

BACA JUGA: Pemerintah Diminta Tinjau Ulang, 527 Pabrik Sawit Mini Terdampak Pengetatan Ekspor Residu Minyak Sawit

Menurut Muhammad Aditya Pradhana dalam jurnalnya berjudul “Analisis Perubahan Sikap Uni Eropa Terhadap Impor Minyak Kelapa Sawit Indonesia”, sikap Prancis ini terkait dengan perlindungan kepentingan agrikulturnya. Prancis sukses menjadi penghasil bahan baku biofuel terbesar di Uni Eropa, tetapi tingkat penggunaannya masih rendah, hanya mencapai 16,6% pada 2018, jauh dari target 23% pada 2020.

Kunjungan armada kapal induk ini diharapkan membuka peluang baru, tidak hanya dalam sektor pertahanan tetapi juga untuk dialog terkait isu strategis seperti minyak sawit. Kerja sama alih teknologi dari Prancis dapat membantu Indonesia meningkatkan keamanan maritim dan mendukung kemandirian industri.

Namun, keberhasilan hubungan ini juga bergantung pada bagaimana kedua negara dapat menemukan titik temu terkait tantangan perdagangan dan keberlanjutan, termasuk pada komoditas strategis seperti minyak sawit. (T2)

InfoSAWIT

InfoSAWIT

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO, biodiesel dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Atau ikuti saluran Whatsapp "InfoSAWIT News", caranya klik link InfoSAWIT News dan Group Whatsapp di InfoSAWIT News Update

Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com