Berikut Proyeksi Harga Minyak Sawit di 2025

oleh -22112 Dilihat
Editor: Redaksi InfoSAWIT
InfoSAWIT
Dok. InfoSAWIT/ Crude Palm Oil (CPO).

InfoSAWIT, JAKARTA – Sejumlah pakar minyak sawit dunia memproyeksikan harga minyak sawit masih akan mengkilap di 2025, kendati sejumlah tantangan bakal terus menghantui. Harga diprediksi menguat di kuartal pertama.

Di tengah fluktuasi pasar minyak nabati global serta kondisi ekonomi global yang masih tak menentu, pengamat harga minyak sawit kawakan yang juga Direktur Godrej International, Dorab Mistry, mengungkapkan pandangan optimistisnya mengenai harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) di tahun 2025.


Dalam sebuah seminar internasional yang dihadiri oleh para pelaku industri, Mistry memaparkan analisis mendalam tentang berbagai faktor yang akan memengaruhi pasar minyak nabati, termasuk tren biofuel, dinamika produksi, serta permintaan energi dan pangan dunia.

BACA JUGA: Maratorium Sawit, Menguntungkan Lingkungan atau Justru Memangkas Ekonomi Sawit

Ia memproyeksikan bahwa harga CPO di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) untuk harga kontrak bulan ketiga akan diperdagangkan di atas 5.000 ringgit per ton hingga Juni 2025. Optimisme ini tidak lepas dari momen-momen penting seperti perayaan Tahun Baru Imlek dan Ramadhan yang akan datang pada Januari-Maret 2025.

“Sentimen positif ini akan semakin diperkuat oleh potensi gangguan cuaca di Amerika Selatan atau wilayah lainnya, yang dapat mendorong harga lebih tinggi,” ungkapnya. Ia juga menambahkan bahwa pengumuman baru terkait Sustainable Aviation Fuel (SAF) bisa menjadi faktor bullish tambahan yang akan mendukung harga.

Namun, di balik proyeksi cerah tersebut, Mistry tidak menutup mata terhadap tantangan yang dihadapi pasar. Ia mencatat bahwa meskipun produksi kelapa sawit Malaysia menunjukkan peningkatan yang lebih baik dari ekspektasi, serta produksi di Indonesia, yang semula diperkirakan lebih rendah, menunjukkan tanda-tanda perbaikan. “Namun, kita harus ingat bahwa profil usia tanaman kelapa sawit yang semakin tua dan minimnya ekspansi lahan menjadi penghambat utama dalam peningkatan produksi,” jelasnya.

BACA JUGA: Kompleksitas Kemitraan Sawit: Antara Keadilan Sosial dan Kepastian Investasi

Dari sisi permintaan, Mistry mengungkapkan bahwa kebutuhan energi global diperkirakan tumbuh sekitar 3,5 juta metrik ton pada 2023-2024 dan meningkat menjadi 4 juta metrik ton pada 2024-2025, terutama dari Indonesia, Brasil, dan AS. Sementara itu, permintaan pangan untuk minyak nabati diperkirakan tumbuh 2,5 juta metrik ton pada periode yang sama.

Namun, tantangan lain tetap ada. Harga minyak mentah yang lemah, subsidi biofuel yang meningkat, dan kapasitas pemurnian CPO yang berlebihan di Indonesia menjadi beberapa isu yang harus dihadapi. “Kapasitas pemurnian yang berlebih membuat harga CPO di pasar ekspor lebih tinggi, yang pada gilirannya memengaruhi daya saing minyak sawit,” tambah Mistry. (T2)

Lebih lengkap baca Majalah InfoSAWIT edisi Januari 2025

InfoSAWIT

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO, biodiesel dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Atau ikuti saluran Whatsapp "InfoSAWIT News", caranya klik link InfoSAWIT News dan Group Whatsapp di InfoSAWIT News Update

Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com