InfoSAWIT, KUTAI KARTANEGARA – PT REA Kaltim Plantations (REA) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung petani sawit swadaya dan masyarakat lokal melalui kemitraan strategis. Dalam langkah terbarunya, REA menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) untuk Program SmallHolder INclusion for Ethical Sourcing (SHINES) dan proyek SHINES-Koltiva. Kesepakatan ini melibatkan lima koperasi di sekitar wilayah operasional REA dan menegaskan komitmen bersama untuk mendorong industri sawit yang berkelanjutan dan inklusif.
REA telah lama aktif dalam mendukung masyarakat sekitar dengan berbagai inisiatif pemberdayaan. Beberapa program utama yang telah dilakukan meliputi, pelatihan dan pengembangan keterampilan, peningkatan kapasitas petani sawit swadaya, dan beasiswa dan dukungan pendidikan.
Program SHINES yang diluncurkan pada 10 Oktober 2024 bertujuan membantu petani swadaya memenuhi regulasi yang semakin ketat, termasuk Peraturan Deforestasi Uni Eropa (EUDR), serta memperoleh sertifikasi RSPO dan ISPO. Dengan pendekatan holistik, program ini mencakup aspek kepatuhan regulasi, perlindungan hutan, serta peningkatan kesejahteraan petani.
BACA JUGA: Hasil Riset: Nilai Batas Luas Lahan Sawit Indonesia Hanya Sampai 18,15 Juta ha
MoU SHINES ditandatangani bersama lima koperasi, yaitu Koperasi Perkebunan Belayan Sejahtera, Gotong-Royong, Tunas Harapan, Bina Wana Sejahtera, dan Karya Penoon, yang mencakup sekitar 600 petani sawit swadaya di Kutai Kartanegara. Melalui program ini, petani akan mendapatkan pelatihan, dukungan teknis, serta akses ke praktik perkebunan berkelanjutan.
Sebagai bagian dari implementasi SHINES, REA juga menjalin kemitraan dengan Koltiva, perusahaan agritech yang fokus pada ketertelusuran rantai pasok. Kerja sama ini bertujuan memberikan pelatihan pemetaan poligon, penerapan sistem ketertelusuran, adopsi praktik pertanian berkelanjutan, serta pendampingan dalam pengurusan Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB).
Group Chief Sustainability Officer REA, Bremen Yong menegaskan, bahwa inisiatif ini bukan sekadar upaya memenuhi regulasi, tetapi juga memastikan keberlanjutan petani sawit swadaya di industri global. “Dengan memperkuat kemitraan bersama koperasi dan mitra seperti Koltiva, kami ingin memastikan petani sawit swadaya tetap menjadi bagian dari rantai pasok minyak sawit berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan resmi diterima InfoSAWIT, Senin (10/2/2025).
BACA JUGA: Kejaksaan Agung Selidiki Dugaan Korupsi Perizinan Perkebunan di Kotawaringin Timur
Taufik, Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kutai Kartanegara, menyatakan dukungannya terhadap upaya REA dalam memperkuat koperasi dan petani sawit swadaya. “MoU ini merupakan langkah penting dalam memastikan produksi petani swadaya memenuhi standar global dan dapat diterima di pasar internasional,” katanya.
Sementara Suhartono, Plt Camat Kembang Janggut mendukung apa yang di lakukan oleh PT REA Kaltim Plantations. “Semoga dengan adanya program ini dapat membantu petani dan koperasi untuk memperoleh skema sertifikasi yang ada di pasar global,” katanya.