InfoSAWIT, KOTAWARINGIN BARAT — Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) terus mendorong percepatan hilirisasi kelapa sawit berbasis masyarakat. Salah satunya melalui Koperasi Sekunder Karya Sawit Mandiri Jaya (KSMJ), yang dibentuk tujuh koperasi primer dengan lahan konsolidasi mencapai 6.000 hektare. Koperasi ini diarahkan untuk membangun pabrik CPO sehingga petani rakyat bisa menikmati nilai tambah sekaligus kepastian pasar.
“Penguatan kapasitas pengurus Kopdes Merah Putih menjadi prioritas. Karena itu, seluruh Kopdes akan didampingi Business Assistant agar bisa mengelola usaha secara profesional,” kata Deputi Pengembangan Usaha Koperasi yang diwakili Asisten Deputi Pengembangan Produksi Kemenkop, Elviandi, dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Hilirisasi Komoditas Unggulan di Kotawaringin Barat, Sabtu (27/9).
Menurut Elviandi, ada beberapa langkah yang menjadi perhatian. Pertama, peningkatan kapasitas produksi dengan teknologi pengolahan tepat guna. Kedua, mendorong digitalisasi Kopdes Merah Putih. Saat ini dari 94 Kopdes yang sudah terdata, masih ada 21 yang perlu segera mendaftar ke sistem Simkopdes agar lebih mudah mengakses pembiayaan. Ketiga, penguatan rencana bisnis koperasi agar bisa menjangkau pendanaan dari lembaga seperti LPDB, Agriterra, maupun pemerintah daerah.
BACA JUGA: Harga CPO KPBN Inacom Withdraw pada Senin (29/9), Perdagangan CPO di Bursa Malaysia Menguat
Selain itu, standarisasi produk juga dianggap penting agar mutu produk Kopdes Merah Putih terjamin dan siap bersaing di pasar. “Semua pihak perlu mendukung KSMJ agar bisa menjadi proyek percontohan hilirisasi sawit berbasis koperasi rakyat,” jelas Elviandi dalam keterangan resmi diperoleh InfoSAWIT, Selasa (30/9/2025).
Kegiatan Bimtek ini diikuti 60 Kopdes Merah Putih dan Koperasi Sekunder KSMJ beserta tujuh koperasi primernya secara luring, serta lebih dari 40 Kopdes lain yang hadir daring. Melalui kegiatan ini, Kemenkop berharap pengurus koperasi mampu mengidentifikasi peluang, mengembangkan usaha hilirisasi, sekaligus memperkuat perekonomian desa.
BACA JUGA: Tiga Tahun, Tiga Asosiasi, Enam Agenda Besar, Perkuat Perdagangan Minyak Sawit Global
Kotawaringin Barat sendiri dikenal sebagai salah satu daerah dengan potensi sawit terbesar di Kalimantan Tengah. Pembangunan pabrik CPO menjadi prioritas karena dapat membuka jalan menuju produk turunan bernilai tinggi, mulai dari minyak goreng kemasan, sabun, kosmetik, hingga energi biomassa. “Selain sawit, ada komoditas lain yang bisa dikembangkan Kopdes Merah Putih untuk memperkuat ekonomi masyarakat,” ujar Elviandi. (T2)