InfoSAWIT, JAKARTA – United States Agency for International Development (USAID), melalui kegiatan Sustainable Environmental Governance Across Regions (USAID SEGAR), menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Roundtable on Sustainable Palm Oil ( RSPO) untuk mendukung produksi minyak sawit yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan di Indonesia.
Kegiatan di bawah perjanjian termasuk meningkatkan jumlah petani sawit bersertifikat RSPO, bekerja dengan pemerintah daerah dan perusahaan anggota untuk meningkatkan kualitas perencanaan penggunaan lahan dan pengelolaan kawasan dengan nilai konservasi tinggi, dan meningkatkan pelaksanaan Prosedur Remediasi dan Kompensasi (RaCP) .
“Melalui kerja sama ini, USAID dengan senang hati mendukung rantai pasokan minyak sawit Indonesia yang lebih berkelanjutan, Kami percaya bahwa sektor kelapa sawit yang lebih hijau dan berkelanjutan akan menghasilkan pembangunan inklusif yang menghormati nilai-nilai lingkungan dan sosial” kata Direktur Kantor Lingkungan USAID Indonesia, Brian Dusza. dalam keterangan pers diterima InfoSAWIT, Senin (15/8/2022).
USAID SEGAR bekerja untuk mendukung Pemerintah Indonesia dan berbagai pemangku kepentingan Indonesia untuk meningkatkan tata kelola lingkungan, terutama di sektor berbasis lahan. Salah satu aspek penting dari pekerjaan USAID SEGAR adalah untuk terlibat dengan perusahaan Indonesia, dan organisasi yang mewakili mereka, untuk meningkatkan kepatuhan mereka terhadap standar lingkungan, sosial, dan tata kelola, mempromosikan praktik produksi yang berkelanjutan, meningkatkan pengelolaan lahan, dan memastikan bahwa masyarakat setempat mendapat manfaat secara ekonomi. dari praktik bisnis yang berkelanjutan.
Chief Executive Officer RSPO, Joseph D’Cruz, mengatakan bahwa kunci untuk mengubah komitmen sertifikasi menjadi perubahan sistemik yang nyata adalah dengan mendukung para pemain di seluruh rantai pasokan minyak sawit yang membuat perubahan itu. “Kita harus sangat mendukung petani sawit untuk memungkinkan mereka menerapkan praktik pertanian yang lebih berkelanjutan, yang mengarah pada hasil yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan, dan peningkatan mata pencaharian,” katanya. (T2)
