Uji Jalan Campuran Biodiesel 40% (B40), Penggunaannya Perlu Handling Rutin

oleh -46778 Dilihat
infosawit
Dok. InfoSAWIT/EBTKE

InfoSAWIT, JAKARTA – Setelah sukses dengan uji Cold Startability Road Test menggunakan bahan bakar B40 (campuran biodiesel 40 persen pada BBM jenis solar), empat kendaraan uji B40 dengan Gross Vehicle Weight (GVW) kurang dari 3,5 ton sudah selesai menempuh jarak 50.000 km dan 4 kendaraan uji dengan GVW lebih dari 3,5 ton sudah selesai menempuh jarak 40.000 km, kini uji jalan B40 yang dikoordinatori Ditjen EBTKE dan dilaksanakan oleh Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi “Lemigas” berlanjut ke tahap berikutnya yaitu Tahapan Rating Komponen Mesin.

Diungkapkan Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Edi Wibowo, saat ini uji jalan B40 menuju tahap akhir setelah 50.000 km untuk kendaraan kecil (< 3,5 Ton) akan di overhaul / dibongkar di dalam mesin itu ada apa saja.

“Dengan adanya perbedaan bahan bakar, apakah terdapat perbedaan pada pembentukan deposit di dalamnya, kemudian akan dianalisa komponen mesinnya dengan metode pengujian merit rating komponen mesin kendaraan,” ujar Edi dalam keterangannya diperoleh InfoSAWIT, belum lama ini.

BACA JUGA: Harga CPO KPBN 8 Desember 2022 Turun Rp 246/kg

Sementara dikatakan Kepala LEMIGAS, Ariana Soemanto, pihaknya akan terus mendukung Uji Kinerja Kendaraan terhadap bahan bakar B40 dengan merampungkan Uji Jalan (Road Test) yang ditargetkan selesai pada akhir Desember 2022 mendatang. Kesiapan bahan bakar B40 sudah hampir selesai. “Pengujian B40 kini sudah mencapai tahap Overhaul Mesin Akhir yang pengujiannya dilakukan di laboratorium LEMIGAS,” katanya.

Dengan pengujian Overhaul Mesin Akhir, Laboratorium Aplikasi melakukan analisa pengaruh bahan bakar B40 terhadap komponen mesin. Dengan didukung peralatan laboratorium berteknologi tinggi serta personel laboratorium yang berpengalaman dan berkompetensi telah mengawal perjalanan Road Test bahan bakar B40 hingga ke tahap Overhaul Akhir.

Tenaga Ahli Teknik Mesin dari Akademisi ITB, Iman K. Reksowardojo mengatakan, bahan bakar baru ini memiliki kelebihan dan kekurangan, kelebihannya yaitu memiliki sifat biodegradable yang dapat berubah kembali ke alam dengan cepat. “namun hal tersebut menjadi tantangan karena bahan bakar mudah berubah jadi bila tidak dilakukan handling dengan baik kemungkinan akan tidak sesuai dengan spesifikasi. Hal itu yang perlu disosialisasikan,” katanya.

BACA JUGA: Harga CPO KPBN 8 Desember 2022 Turun Rp 246/kg

Ia juga mengungkapkan tantangan pada bahan bakar B40 salah satunya adanya penambahan campuran biodiesel maka perlu untuk memperketat spesifikasi bahan bakar seperti parameter stabilitas oksidasi bahan bakar yang akan berhubungan dengan injektor, kemudian kandungan monogliserida yang berkaitan dengan kekhawaitran filter blocking pada suhu dingin.

“Namun saat ini kandungan monogliserida sudah ditekan sekecil mungkin. Tantangannya adalah kandungan air yang mana biodiesel memiliki sifat higroskopis, tetapi dalam spesifikasi sudah diperketat sehingga harapannya pada B40 problem korosif dan lain lain itu bisa dihindari,” tandas Iman. (T2)

InfoSAWIT

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO, biodiesel dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Atau ikuti saluran Whatsapp "InfoSAWIT News", caranya klik link InfoSAWIT News dan Group Whatsapp di InfoSAWIT News Update

Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com