Salah satunya dengan memahami faktor-faktor yang menjadi pembatas dalam pengembangan perkebunan kelapa sawit. Tercatat ada dua hal yang bisa dilakukan yakni mengelola faktor-faktor pembatas dan mengontrol faktor pengurang produktivitas.
Faktor-faktor pembatas itu antara lain tipe lahan, cuaca & iklim, kontur areal, serta bahan tanaman. Tutur Zazali, semua faktor pembatas tidak bisa diubah dan memang sudah menjadi ketentuan alam, hanya saja bisa dilakukan perlakuan sehingga faktor pembatas tersebut bisa diantisipasi.
Dengan mengelola faktor pembatas, maka semua kendala di lapangan bisa dikendalikan sehingga bisa memberikan dampak positif bagi tanaman kelapa sawit, misalnya cuaca, dengan memberikan informasi dini mengenai kapan cuaca kering dan hujan bisa memberikan gambaran dalam budidaya untuk mengantisipasinya, sehingga disaat cuaca kering lahan tidak kekurangan air dan disaat hujan tidak harus kebanjiran.
BACA JUGA: Disiplin, Jadi Salah Satu Faktor Penentu Berhasilnya Cara Kerja Planter
Selain faktor pembatas ada juga faktor pengurang, misalnya saja nutrisi, kelembapan tanah, manajemen kanopi, kondisi lahan, erosi, managemen air, dan pengendalian hama. Faktor—faktor ini bisa dikontrol dan di manage.
Pengontrolan dan Pengelolaan faktor pengurang dilakukan untuk mendukung pengembangan budidaya kelapa sawit. Misalnya pemberian pupuk untuk nutrisi secara tepat dosis (takaran yang standar dan telah dikalibrasi), tepat cara (tabur sebar atau tabur larik-u shaped), tepat tempat (permukaan piringan atau sisi luar piringan), tepat waktu (tidak musim hujan besar-tidak kemarau keras-tidak banjir, saat piringan bersih) dan tepat sequence (Sesuai Urut2an pemupukan, defisiensi hara, memperhatikan sifat Antagonis & Sinergis).
BACA JUGA: Cara Menghitung Produksi Kelapa Sawit
Selain dua faktor itu kata Zazali, ada faktor lain yang juga harus diperhatikan yakni faktor kehilangan hasil dan faktor kerugian di pabrik kelapa sawit, dimana kedua faktor ini bisa di kontrol dan dikelola.