InfoSAWIT, JAKARTA – Diungkapkan penulis buku perkebunan kelapa sawit, Maruli Pardamean, planter merupakan profesi tertua, tetapi tidak banyak yang mengetahui mengenai profesi planter. Perlu juga diingat bahwa Sumberdaya manusia menjadi salah satu faktor produksi penentu utama keberhasilan usaha perkebunan.
“Planter yang hebat akan membuat perusahaan hebat,” kata Maruli dalam acara yang digelar secara online, dihadiri InfoSAWIT.
Sebab itu perlu mempersiapkan calon planter dalam memasuki dunia kerja, dengan memberikan gambaran mengenai dunia perkebunan kelapa sawit. “Tentu saja planter mesti terus dibarengi dengan meningkatkan kompetensinya,”kata Maruli.
BACA JUGA: 5 Tahun Berkiprah IPS Dukung Pengembangan Perkebunan Nasional, Lewat Edukasi Planters
Lebih lanjut kata Maruli, bila planter sebagai profesi maka planter perlu memiliki pengetahuan khusus disuatu bidang ilmu tertentu, melibatkan berbagai kegiatan intelektual, perlu ada persiapan yang cukup dalam, jadi tidak hanya sekedar latihan.
Lantas, membutuhkan latihan yang berkesinambungan didalam melaksanakan pekerjaannya atau jabatannya, lebih mengutamakan kepentingan masyarakat diatas kepentingan pribadi, adanya organisasi para profesional sesuai dengan bidang profesi. “Serta terdapat kode etik atau standar baku dalam pelaksanaan pekerjaannya,” tandas Maruli.
Sementara diungkapkan praktisi perkebunan yang telah berpengalaman, Abdul Hamdan Nasution, para planter mesti paham Agro Psycho Sosiologi, ini khususnya diperuntukan para junior, kata Hamdan, arti makna kata Agro yakni segala yang terkait dengan agronomi, agro teknologi dan aspek bisnisnya yang biasa sudah bisa didapatkan di bangku pendidikan.
BACA JUGA: Perusahaan Sawit GSB Lakukan Pelatihan Penanggulangan Karhutla Serta Bentuk KTPA
Lantas ada Psycho yakni segala yang terkait dengan psychis atau mental, kendati setiap panter memliliki aspek mental berbeda-beda, dan sosiologi yakni profesi planter tidak bisa lepas dari persinggungan dengan kemasyarakatan.
Kata Hamdan, planter harus memerhatikan performance. “Planter itu profesi eksekutif dan professional, mesti rapih dan bersih” katanya.
Lantaran seorang planter itu eksekutif harus berpenampilan professional, performance planter yang baik yakni berpakaian rapih dan bersih, badan dan wajah bersih serta sepatu kulit.
BACA JUGA: Harga Minyak Sawit Di Bursa Malaysia Naik, Menyusul Melonjaknya Harga Minyak Kedelai
Terpenting kata Hamdan, planter harus bicara dengan data, sebab itu data-data yang harus dikuasai planter diantaranya adalah Hektar Statement beserta peta nya, statistik produksi, progres rawat tanaman dan memerhatikan ongkos produksi.
“filosofi planter itu mest berotak bisnis, bagaimana berhemat dan apa yang menguntungkan, buka berarti tidak dikerjakan, serta selalu berhitung dengan matang. Lantas bermata elang atau tajam dan teliti, berbedan sehat, integritas berkata jujjur, serta bertangan dingin dan berhati lembut yakni mampu mengontrol emosi, dan berkaki baja,” tandas Hamdan. (T2)