InfoSAWIT, KUALA LUMPUR – Harga minyak sawit mentah (CPO) di Bursa Berjangka Malaysia naik pada Rabu (5/7/2023), untuk ketiga kalinya dalam empat sesi terakhir, di tengah kekhawatiran atas meningkatnya stok Juni di Malaysia, akibat ekspor yang melambat.
Dilansir Reuters, patokan harga kontrak minyak sawit berkode FCPOc3 untuk pengiriman September 2023 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik RM 17, atau terdapat kenaikan sekitar 0,44%, menjadi RM 3.900 (US$ 840,52) per ton selama awal perdagangan.
Saat ini pada umumnya para investor masih menanti data pasokan dan permintaan minyak sawit dari Malaysia Palm Oil Board (MPOB) pada 10 Juli mendatang.
BACA JUGA: Target Holding Perkebunan Nusantara Produksi Minyak Goreng 1,8 Juta ton dan Etanol
Sementara merujuk laporan cargo surveyor Intertek Testing Services, ekspor Juni 2023 minyak sawit Malaysia diprediksi menurun sekitar 6,9% dibandingkan bulan Mei 2023. Lantas AmSpec Agri Malaysia mencatat ekspor naik 0,6%.
Dalam survey yang dilakukan Reuter, terhadap 6 pedagang mencatat, impor minyak sawit India bulan Juni melonjak 49% dari bulan sebelumnya ke level tertinggi dalam tiga bulan terakhir karena pembeli mengambil keuntungan dari harga minyak sawit yang rendah.
Masih dilansir Reuters, kontrak minyak kedelai teraktif di Bursa Dalian berkode DBYcv1 naik 0,1%, sementara kontrak minyak sawit berkode DCPcv1 turun 0,4%. Chicago Board of Trade BOcv1 ditutup untuk hari libur umum. (T2)