InfoSAWIT, JAKARTA – Derom Bangun merupakan nama yang melegenda dalam industri kelapa sawit. Dia merupakan tokoh sawit yang telah berbuat banyak untuk kepentingan dunia sawit. Derom diberi julukan “Duta Besar Sawit Indonesia” oleh Achmad Mangga Barani, mantan Direktur Jenderal Perkebunan, karena sering menjadi delegasi resmi Republik Indonesia ke berbagai meja diplomasi di mancanegera.
Derom lahir di Desa Payung, Kabupaten Karo, Sumatra Utara pada tanggal 16 Juni 1940 silam. Desa Payung, terletak 17 kilometer dari kota Berastagi ke arah barat, sedangkan kota Berastagi terletak 65 kilometer di sebelah selatan Medan, artinya Desa Payung hanya 82 kilometer dari Medan. Desa Payung bisa juga ditempuh dari Kabanjahe, ibu kota Kabupaten Tanah Karo, dengan jarak sekitar 18 kilometer, atau kira-kira 94 kilometer sebelah selatan barat daya kota Medan. Tanah Karo, khususnya Berastagi, terkenal sebagai kota wisata pegunungan yang banyak dikunjungi para wisatawan.
Derom merupakan putra dari pasangan suami istri Johannes Nitip Bangun dan Cemalem br Kaban. Ia merupakan putra ketiga dari empat bersaudara. Anak yang tertua putri yang bernama Teringani, anak yang kedua adalah putra yang bernama Kasim, dan anak bungsu putra bernama Lengkap.
BACA JUGA: Ekspor Minyak Sawit Indonesia Mei 2023 Naik 4,5 Persen
Ayahnya menjalankan usaha di bidang transportasi, ibunya seorang wanita yang bersahaja dan memiliki sifat keras. Ayahnya memiliki sifat yang jujur dan berpandangan luas, ibunya selalu mengajarkan untuk percaya diri dan menekankan pentingnya keberanian menghadapi siapa pun.
Karakter ayah dan ibunya ini sangat membekas pada diri Derom dan memberikan banyak pengaruh pada pembentukan karakter Derom. Derom jadi percaya diri dan berani tampil dimana saja, termasuk tampil di tingkat internasional.
Pada saat dewasa Derom sifat ayahnya yang jujur menurun padanya. Derom membiasakan diri untuk tidak menerima tawaran atau pemberian apa pun dari orang, misalnya di traktir, mengantar bunga ke rumah, ditawari makan, dan sebagainya.
BACA JUGA: IHSG Selasa 22 Agustus 2023 Naik 0,73 Persen Menjadi 6.916,45
Nama Derom mempunyai kisah sendiri. Pada masa itu di Desa Payung masih banyak hidup kerbau liar yang setiap kali mengamuk membabi buta. Untuk menjinakkan kerbau-kerbau ini, biasanya orang bergumam “derroooomm……….deroooooomm” sembari menepuk-nepuk tubuh si kerbau. Tak berapa lama kemudian kerbau liar itu pun tunduk dan berendam di dalam kubangan tanpa mengamuk sedikitpun. “Mantra” penenang itulah yang dijadikan kakeknya, Madan Bangun, sebagai namanya.