InfoSAWIT, JAKARTA – Setelah 22 tahun bekerja di Socfindo Derom merasa tujuan hidupnya belum tercapai, maka ia mengundurkan diri dari tempatnya bekerja pada tahun 1989. Serta membangun perusahaannya sendiri.
Selain berusaha rupanya Derom Bangun aktif dalam berbagai organisasi profesi seperti PII (Persatuan Insinyur Indonesia), Kadin Sumatra Utara, Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) dan organisasi sawit seperti DMSI (Dewan Minyak Sawit Indonesia), Gapki (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indoneisa), dan beberapa oganisasi global seperti AVOC (ASEAN Vegatable Oil Club) dan RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil).
Kepiawaian dan ilmu sawit yang mumpuni membuat Derom mendapat kepercayaan untuk menduduki berbagai posisi penting dalam organisasi sawit baik skala nasional maupun global. Dia membantu pemerintah dalam hal sawit berkelanjutan, sering ikut sebagai delegasi resmi RI dalam misi dagang ke berbagai negara untuk memperkenalkan dan meningkatkan ekspor minyak sawit Indonesia. Ia beberapa kali mendampingi Menteri Pertanian Anton Apriyantono dan Direktur Jenderal Perkebunan Achmad Mangga Barani ke berbagai pertemuan internasional antara lain di London, Brusssels, dan Washington.
BACA JUGA: Mengenal Lebih Dekat Sang Duta Besar Sawit (Bagian 1): Makna Terpendam Dari Nama Derom
Nama Derom bukan saja dikenal dalam negeri tetapi juga di luar negeri. Derom sering diundang sebagai narasumber atau pembicara di berbagai konferensi dan seminar internasional tentang sawit. Derom dikenal gigih membela kepentingan petani dan pengusaha sawit serta menjelaskan manfaat sawit bagi umat manusia. Derom juga merupakan salah satu dari empat anggota penasehat ekternal Bank Dunia.
Selain itu, Derom sering tampil, mengonter pendapat gencar dari suara NGO seperti Greenpeace bahwa perkebunan kelapa sawit merusak lingkungan, dia juga aktif mengkampanye bahwa kelapa sawit sangat efektif jika dijadikan bahan untuk biofuel dengan nilai kalori yang cukup tinggi. Selain itu Derom juga mengonter pendapat yang mengatakan bahwa minyak sawit (CPO), dapat menganggu kesehatan jika digunakan sebagai bahan minyak goreng.
Karena kepiawaian Derom berdiplomasi membela kepentingan perkelapasawitan nasional dalam berbagai forum internasional. Achmad Mangga Barani, Direktur Jenderal Perkebunan Pertanian Republik Indonesia 2006-2010 memberikan julukan “Duta Besar Sawit Indonesia”.
BACA JUGA: Mengenal Lebih Dekat Sang Duta Besar Sawit (Bagian 2): Tatkala Insinyur Menjadi Pilihan
Usaha gigih dan perjuangan Derom membuat kelapa sawit menjadi andalan Indonesia dan juga andalan dunia, ditengah semakin bertambahnya penduduk dunia.
Derom juga berbagi pengalamannya yang panjang kepada para mahasiswa. Ia memberikan pidato ilmiah pada acara Dies Natalis Univesitas Karo (UKA) yang ke 20 yang jatuh pada tanggal 1 Juli 2006 dengan judul “Rahasia Mencapai Sukses”. Derom merasa bahwa keberhasilan yang dicapainya adalah pemberian Tuhan Yang Maha Kuasa. Bukan karena kehebatannya. Karena itu, Derom merasa berkewajiban juga untuk berbagi pengalaman kepada para mahasiswa yang memerlukan bekal sebanyak-banyaknya dalam mengarungi masa depan mereka.