InfoSAWIT, JAKARTA – Metode de-asidifikasi merupakan metoda yang dinilai dapat mengatasi keterbatasan dari metode proses deodorisasi yang telah ada saat ini. de-asidifkasi pelarut merupakan proses yang dinilai paling mudah dan sederhana, serta ekonomis.
Salah satu tahapan proses dari pengolahan minyak kelapa sawit (CPO) adalah Deodorizer (Deodorasi) yang dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan free fatty acid (FFA), senyawa atau komponen yang tidak diinginkan termasuk komponen penyebab bau dan tanpa mengakibatkan kerusakan dari minyak (terhidrolisa) yang diolah.
Deodorisasi merupakan tahap penting didalam proses penyulingan (refining) minyak kelapa sawit karena memiliki pengaruh kualitas pada produk akhir yang dihasilkan seperti karakteristik organoleptik, stabilitas, nilai gizi dan sifat fungsional dari produk akhirnya.
BACA JUGA: Derom Bangun Sang Pendekar Sawit
Permintaan pasar untuk meminimalisir pembentukan asam lemak trans dan mempertahankan kandungan tokoferol atau tocotrienol memberikan tantangan untuk mengembangkan teknologi deodorisasi dengan proses yang lebih efisien (biaya operasi yang rendah, rendemen minyak yang diperoleh tingi serta biaya peralatan yang jauh lebih rendah).
Deodorisasi merupakan proses pelucutan menggunakan uap panas (>200oC) pada minyak nabati dengan temperatur tinggi, waktu tertentu dan tekanan rendah yang merupakan proses fisika dimana berbagai komponen mudah menguap dapat hilang namun beberapa efek kimia dan termal mungkin terjadi juga.
Penghilangan FFA dari minyak kelapa sawit merepresentasikan tahapan yang paling sederhana tetapi sulit dalam proses penyulingan (refining) karena menentukan kualitas produk akhir. Proses deodorisasi ini dapat mempengaruhi keekonomisan dari produksi minyak karena semua hal yang tidak efisien dari proses ini memiliki pengaruh besar pada proses operasi selanjutnya.
Metode de-asidifikasi merupakan metoda yang dinilai dapat mengatasi keterbatasan dari metode proses yang telah ada.
Suatu alternatif pendekatan yang dapat dilakukan untuk de-asidifikasi minyak nabati ini diantaranya adalah de-asidifikasi biologi-enzimatis, de-asidifikasi re-esterification (Chemical modification), de-asidifikasi membran, de-asidifikasi ekstraksi cair superkritis dan de-asidifkasi pelarut.
Lebih lengkap baca Majalah InfoSAWIT Edisi Februari 2017
Penulis: Achmad Sofian Nasori /Pusat Teknologi Agroindustri-BPPT (sekarang dilebur menjadi Badan Riset Nasional/BRIN).