InfoSAWIT, SINGAPURA – Industri kelapa sawit memegang peran strategis dalam ekonomi Indonesia, menjadi tulang punggung dalam penyumbang devisa negara serta memberikan dorongan signifikan terhadap pembangunan ekonomi pedesaan. Namun, keberadaannya tidak terlepas dari tantangan lingkungan yang serius yang menuntut tindakan berkelanjutan.
Seperti dikutip InfoSAWIT dari Palm Oil Analytic, kontribusi sawit Indonesia terhadap ekonomi cukup signifikan, sebagai komoditas ekspor terbesar, minyak sawit memperkuat neraca perdagangan Indonesia dengan pendapatan mencapai rata-rata US$ 20 miliar per tahun. Permintaan global yang tinggi menegaskan peran Indonesia sebagai pemain utama dalam pasar minyak sawit dunia.
Belum lagi Industri kelapa sawit memberikan lapangan kerja bagi jutaan penduduk Indonesia, termasuk petani kecil dan pekerja perkebunan. Selain itu, melalui pembangunan infrastruktur di daerah pedesaan, seperti jalan dan sekolah, industri ini turut mendorong pembangunan pedesaan serta mengurangi tingkat kemiskinan.
BACA JUGA: Kementan Ingatkan ISPO Wajib Bagi Pelaku dan Petani di 2025
Namun demikian masih terdapat tantangan lingkungan yang mendesak, seperti isu deforestasi untuk pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit telah menyebabkan kehilangan habitat bagi spesies endemik, seperti orangutan, harimau, dan gajah. Konservasi keanekaragaman hayati menjadi suatu keharusan mendesak untuk menjaga ekosistem yang seimbang.
“Adanya Konversi lahan menjadi perkebunan monokultur mengancam keanekaragaman hayati dan stabilitas ekosistem. Ini mempengaruhi tidak hanya flora dan fauna lokal tetapi juga keberlanjutan ekosistem secara keseluruhan,” catat Palm Oil Analytic.
Sementara proses konversi lahan gambut menjadi perkebunan kelapa sawit menyebabkan emisi gas rumah kaca yang signifikan, memperburuk masalah perubahan iklim global.
BACA JUGA: Pemprov Kalsel Dorong Penerapan Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan
Guna menghindari terjadinya dampak pada lingkungan, Indonesia pun memiliki langkah menuju praktik budidaya yang berkelanjutan
Tercatat program sertifikasi, seperti RSPO, menjadi langkah penting dalam mempromosikan produksi minyak sawit yang bertanggung jawab secara lingkungan dan sosial. Produsen yang bersertifikat harus mematuhi standar tertentu yang melindungi lingkungan dan masyarakat setempat.