Kebijakan EUDR Menuai Kontroversi, Like-Minded Countries Termasuk AS Suarakan Penundaan

oleh -1237 Dilihat
Editor: Redaksi InfoSAWIT
InfoSAWIT
Dok. Humas Kemenko/ Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto.

Menko Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa dukungan dari negara-negara yang memiliki pandangan serupa memberikan dorongan bagi Indonesia dan Malaysia untuk terus menentang EUDR.

Selain itu, sebanyak 20 dari 27 Menteri juga menyerukan untuk dilakukan penundaan EUDR, pada Pertemuan Dewan Agriculture Fisheries Council Configuration (AGRIFISH) yang telah diselenggarakan dalam waktu dekat lalu.


“Amerika bipartisan menentang EUDR, jadi EUDR yang diinisiasi oleh Indonesia di kunjungan bersama antara Menko Perekonomian dan PM Malaysia, terus mendapatkan dukungan dari like-minded countries, beberapa waktu lalu baik Republikan maupun Demokrat juga mempertanyakan EUDR. Jadi like-minded countries terinspirasi apa yang dilakukan Indonesia dan Malaysia,” ungkap Menko Airlangga dalam sesi doorstop di Kantor Kemenko Perekonomian, dari keeterangan resmi diterima InfoSAWIT ditulis Kamis (25/04/2024).

BACA JUGA: 120 Petani Sawit di Kabupaten Paser Peroleh Pelatihan dari PT DGL Didukung BPDPKS dan Ditjebun

Kritik terhadap EUDR menyoroti perlunya pendekatan yang lebih terukur dalam mengatasi isu deforestasi dan keberlanjutan. Penundaan implementasi kebijakan ini diyakini akan memberikan waktu bagi negara-negara penghasil komoditas untuk menyiapkan kerangka kerja yang lebih memadai.

Dengan sorotan dari berbagai pihak, termasuk negara-negara mitra dan asosiasi pertanian, diharapkan bahwa UE akan mempertimbangkan ulang kebijakannya dan bekerja sama dengan negara-negara produsen untuk menemukan solusi yang adil dan berkelanjutan dalam mengatasi masalah deforestasi. (T2)

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Atau ikuti saluran Whatsapp "InfoSAWIT News", caranya klik link InfoSAWIT News dan Group Whatsapp di InfoSAWIT News Update

Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com