InfoSAWIT, BANDA ACEH – Sekitar 30 mahasiswa/i penerima beasiswa sawit pada Program Studi Diploma III Mekatronika Politeknik Aceh mengikuti Program Praktisi Mengajar di Unit Produksi/Workshop Permesinan SMK Negeri 2 Banda Aceh pada Kamis, 16 Mei 2024. Program ini diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia dengan tujuan agar lulusan perguruan tinggi vokasi, khususnya politeknik, lebih siap memasuki dunia kerja.
Program Praktisi Mengajar mendorong kolaborasi aktif antara praktisi ahli dan dosen di perguruan tinggi vokasi, menciptakan pertukaran ilmu dan keahlian yang mendalam antara sivitas akademika dan profesional di dunia kerja. Dalam kegiatan ini, mahasiswa berpartisipasi dalam Mata Kuliah Praktek CAD/CAM di Industri Sawit, yang diampu oleh Ir. Mahmud, S.Tr., M.T., dan praktisi kolaborasi Ir. Zulham, S.T., M.T., IPM, ASEAN. Eng., seorang ahli permesinan terkemuka di Provinsi Aceh.
Direktur Politeknik Aceh, Dr. Hilmi, SE., M.Si., Ak, CA, dalam arahannya menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah langkah awal untuk menutup kesenjangan kompetensi antara calon lulusan Politeknik Aceh dengan kebutuhan dunia kerja, khususnya di industri kelapa sawit. “Kegiatan ini merupakan langkah awal dalam menutup kesenjangan kompetensi calon lulusan baru Politeknik Aceh dengan kebutuhan dunia kerja, khususnya di bidang industri kelapa sawit,” ujarnya, dalam keterangan resmi yang diterima InfoSAWIT pada Jumat, 17 Mei 2024.
BACA JUGA:
Salah satu mahasiswa penerima beasiswa sawit angkatan 2023, Suhardion, mengungkapkan bahwa Program Praktisi Mengajar ini adalah terobosan baru yang memungkinkan mahasiswa untuk praktik, belajar, dan melihat langsung proses di industri serta menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama dua semester di kampus. “Kegiatan ini dapat meningkatkan semangat belajar kami,” katanya.
Praktisi pembelajaran, Ir. Zulham, menjelaskan bahwa selama dua hari ini, mahasiswa akan banyak belajar tentang pengalaman industri serta pengenalan proses pembuatan manufaktur, termasuk spare part yang akan digunakan dalam industri sawit menggunakan CAM (Computer Aided Manufacturing). “Mahasiswa ini akan banyak belajar pengalaman industri serta pengenalan proses pembuatan manufaktur, termasuk spare part yang akan dipakai dalam industri sawit menggunakan CAM,” tandasnya. (T2)