InfoSAWIT, PASER – PT Citra Widya Education (CWE) menggelar Pelatihan Teknis Panen dan Pascapanen untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Perkebunan Kelapa Sawit (PKS) pada tahun 2024. Kegiatan ini diselenggarakan dengan dukungan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) serta Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Pelatihan ini berlangsung selama lima hari, dari Senin, 13 Mei hingga Jumat, 17 Mei 2024, bertempat di Hotel Gran Senyiur Balikpapan. Sebanyak 71 petani kelapa sawit dari berbagai desa di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, mengikuti pelatihan ini. Desa-desa tersebut termasuk Bukit Seloka, Seniung Jaya, Tajur, Suliliran, Sepurau Jaya, Jone, Tanah Priuk, dan Gunung Mulia.
Acara pembukaan dihadiri berbagai tokoh penting, termasuk Direktur PT CWE, Nugroho Kristono, Ketua Sekretariat Tim Pengembangan SDMPKS Ditjenbun Kementan RI, Eva Lizarmi, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Paser, Djoko Bawono, serta perwakilan dari Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur.
BACA JUGA: Harga CPO KPBN Inacom Naik 0,47 Persen Pada Selasa (14/5), di Bursa Malaysia Juga Menguat
Dalam sambutannya, Nugroho Kristono, mengungkapkan, bahwa industri kelapa sawit menghadapi berbagai tantangan yang memerlukan kolaborasi berbagai pihak dalam konsep Pentahelix, yakni kerjasama antara pemerintah, industri, lembaga pendidikan, komunitas masyarakat, dan media massa. Ia menekankan pentingnya interaksi antara praktisi senior dan praktisi muda dalam pelatihan ini untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan petani.
Materi pelatihan mencakup aspek panen dan pascapanen serta fokus pada ketertelusuran buah untuk sertifikasi kelapa sawit yang berkelanjutan. Kristono menambahkan bahwa materi ini tidak asing bagi para petani, namun perlu diperbarui dengan ilmu terbaru untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas.
Sementara, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Paser, Djoko Bawono menggarisbawahi, bahwa kelapa sawit adalah komoditas dominan di Kabupaten Paser dengan luas lahan mencapai 250 ribu hektar dan kebun sawit swadaya seluas 90 ribu hektar.
BACA JUGA: Pendapatan Bumitama Naik 8 Persen pada Kuartal Pertama di 2024
“Dengan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan teknis para petani sehingga produksi kelapa sawit menjadi lebih berkualitas dan berdaya saing,” katanya dalam keterangan resmi diterima InfoSAWIT, Selasa (14/5/2024).
Mewakili Direktur Perlindungan Perkebunan Ditjenbun Kementan RI, Eva Lizarmi, mengapresiasi pelatihan ini sebagai langkah penting dalam meningkatkan kualitas Crude Palm Oil (CPO). Ia juga menekankan pentingnya penguatan kelembagaan petani untuk meningkatkan posisi tawar dalam penentuan harga dan mengatasi isu negatif kelapa sawit.