InfoSAWIT, PEKANBARU – Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, M Job Kurniawan, mengambil bagian dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) yang bertujuan untuk mempercepat investasi strategis dalam sektor perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan. Diadakan di Hotel Aryaduta, Pekanbaru, Rakorda ini menyoroti potensi besar Provinsi Riau sebagai pemimpin dalam industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia.
Sebagai bagian dari diskusi, Job Kurniawan menyoroti dampak positif dan negatif dari peningkatan investasi sawit terhadap masyarakat setempat. “Peningkatan investasi sawit dapat memberikan manfaat signifikan berupa peningkatan lapangan kerja dan pendapatan bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.
Namun demikian, ia juga menegaskan bahwa peningkatan produksi sawit dapat berpotensi menciptakan dampak negatif seperti pencemaran lingkungan melalui limbah produksi.
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Jambi Periode 5-11 Juli 2024 Naik Rp 31,88/Kg, Cek Harganya..
Job menyoroti pentingnya mengolah limbah sawit untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. “Limbah-limbah sawit dapat diubah menjadi sumber daya yang bermanfaat. Tidak hanya buahnya, tetapi juga limbahnya dapat dimanfaatkan secara efektif,” katanya dikutip InfoSAWIT dari Mediacenter Riau, pada Jumat (5/7/2024).
Dia menambahkan bahwa cangkang dan serabut sawit dapat dijadikan bahan bakar untuk boiler, sementara air limbah dapat dimanfaatkan untuk produksi energi biogas melalui penangkapan metan.
“Proses pengolahan limbah ini membutuhkan kerjasama semua pihak, tetapi bukan hal yang tidak mungkin dilakukan jika ada kemauan bersama,” tambah Job, mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam menjaga keseimbangan antara kemajuan ekonomi dan pelestarian lingkungan.
BACA JUGA: Apical Gandakan Kapasitas Refinery di Padang
Rapat ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memaksimalkan potensi investasi sawit untuk kesejahteraan masyarakat lokal sambil tetap menjaga keberlanjutan lingkungan di Provinsi Riau. (T2)