InfoSAWIT, SIMALUNGUN – Pemerintah Amerika Serikat melanjutkan dan memperluas dukungan program sawit melalui Organisasi Buruh Internasional (ILO), dengan menawarkan tambahan dana atas program yang telah dimulai sejak 2016. Langkah ini diambil sebagai bagian dari komitmen Amerika Serikat untuk mendukung perkembangan industri sawit yang berkelanjutan dan memperhatikan hak-hak buruh.
Kabupaten Simalungun di Sumatera Utara dipilih sebagai lokasi percontohan sawit dunia dalam program baru ILO. Simalungun, khususnya Marihat, dikenal sebagai tanah leluhur sumber benih sawit Indonesia. Meskipun kurang dikenal dibanding Marihat, Simalungun memiliki sejarah panjang dalam pengembangan benih sawit, dengan Pusat Penelitian Marihat yang menjadi cikal bakal Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS).
“PPKS kini menjadi pusat penelitian dan produsen benih yang dibanggakan. Beberapa benih unggul diberi nama DXP Marihat dan DXP Simalungun,” kata Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Bidang Pengembangan SDM, Sumarjono Saragih, dalam keterangannya kepada InfoSAWIT, pada Selasa (9/7/2024). Sumarjono menambahkan bahwa Kabupaten Simalungun ingin tetap menjadi bagian penting dalam perjalanan industri sawit Indonesia.
BACA JUGA: Harga CPO KPBN Inacom Withdraw pada Senin (8/7), Bursa Malaysia Libur
Bupati Simalungun, Radiapoh Sinaga, menyambut baik tawaran dari Amerika Serikat melalui ILO. Program percontohan kepatuhan sosial (ketenagakerjaan) yang pertama di dunia ini akan dilakukan secara tripartit, melibatkan pemerintah, pekerja, dan pengusaha. “Kabupaten Simalungun mendukung program percontohan ini. Semoga dapat mewujudkan kesejahteraan pekerja dan petani sawit,” ujar Radiapoh Sinaga.
Inisiatif ini diberi nama SCOPE SITALASARI, sebagai bagian dari program Simalungun Marharoan Bolon. “SITALASARI terinspirasi dari judul lagu Simalungun yang sangat populer, bila dirangkai jadi kalimat: Simalungun Tanah Leluhur Sawit untuk Generasi,” jelas Sumarjono, yang juga merupakan Chairman Founder WISPO (Worker Initiatives for Sustainable Palm Oil). Program ini bertujuan untuk memperhatikan hak-hak buruh serta meningkatkan kondisi perburuhan.
Sementara Carter Quinley dari Kementerian Perburuhan Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa pemerintah Amerika sangat memperhatikan hak-hak buruh di seluruh dunia. Oleh karena itu, kami mencari mitra yang bisa menjadi pemimpin untuk peningkatan kondisi perburuhan. “Jadi kami bekerjasama dengan ILO dan menyatakan bahwa Indonesia dan perusahaan sawit adalah pemimpin dalam aspek ketenagakerjaan,” ungkapnya.
BACA JUGA: Berharap Tata Kelola Sawit Diperbaiki di Bawah Pemerintahan Prabowo Subianto
Melalui program ini, Kabupaten Simalungun akan menjadi model percontohan sawit bagi Indonesia dan dunia, dengan fokus pada perlindungan, penghormatan, dan pengembangan sumber daya manusia (pekerja). Program ini memastikan tidak adanya pekerja anak, kesetaraan gender, kondisi kerja yang layak, kesadaran akan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), serta adanya jaminan sosial.
Dengan dukungan yang terus mengalir dari Amerika Serikat melalui ILO, Kabupaten Simalungun diharapkan mampu menjadi contoh sukses dalam pengembangan industri sawit yang berkelanjutan dan adil, memberikan manfaat yang luas bagi pekerja, petani, dan seluruh masyarakat. (T2)