InfoSAWIT, MAJELUTUNG – Koperasi Usaha Bersama Plasma Menjelutung Perdana Lestari (KUB.PMPL) bersama 235 kepala keluarga anggota plasma, memutuskan untuk menghentikan sementara aktivitas produksi perkebunan. Keputusan ini berlaku mulai 27 September 2024, sebagai respons terhadap ketidakjelasan penyelesaian pembagian Sisa Hasil Plasma (SHP) atau Sisa Hasil Usaha (SHU) yang belum diselesaikan oleh PT Pipit Citra Perdana (PCP).
Pengurus KUB.PMPL menyatakan bahwa tindakan ini diambil untuk melindungi hak-hak masyarakat dan kesejahteraan pekerja atau buruh yang terlibat dalam perkebunan. Mereka mendesak PT Pipit Citra Perdana untuk segera menyelesaikan permasalahan perhitungan SHP/SHU yang hingga saat ini belum menemukan titik terang. Ketiadaan solusi dari pihak perusahaan menyebabkan ketidakpastian bagi masyarakat Desa Menjelutung yang terlibat dalam kerja sama plasma tersebut.
“Kami menuntut PT Pipit Citra Perdana untuk segera mengambil langkah-langkah konkret guna menyelesaikan masalah ini sehingga hak-hak masyarakat terpenuhi dan operasional perkebunan dapat kembali berjalan dengan normal,” ujar Ares Wahyudi, Sekretaris KUB.PMPL dalam keterangannya kepada InfoSAWIT, Jumat (27/9/2024).
BACA JUGA: Wamendag RI Optimistis Kesepakatan Dagang Indonesia-Uni Eropa Rampung Tahun Ini
Ares juga mengungkapkan bahwa tuntutan koperasi terkait perhitungan SHU selama periode 2020-2023, di mana plasma mengalami kerugian lebih dari 2 miliar rupiah. Koperasi mendesak perusahaan untuk bertanggung jawab dalam mengelola manajemen perkebunan, baik dari sisi administratif maupun metode teknis.
“Kami menilai perusahaan tidak profesional dalam mengelola kebun plasma,” tegas Ares.
Sejauh ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak PT Pipit Citra Perdana terkait tuntutan yang disampaikan oleh koperasi. Masyarakat dan koperasi berharap agar pihak perusahaan segera menyelesaikan masalah ini, demi keberlanjutan operasi perkebunan dan kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada hasil usaha plasma.
BACA JUGA: Indonesia Dorong Kerja Sama Hijau dalam Dialogue for China’s Green Policy di CAEXPO 2024
Ketegangan antara koperasi dan perusahaan ini menunjukkan pentingnya pengelolaan yang transparan dan profesional dalam hubungan plasma, guna memastikan keadilan bagi masyarakat yang terlibat dan keberlanjutan industri perkebunan. (T2)