Industri Sawit Indonesia Telah Hasilkan 193 Jenis Produk Hilir, Kemenperin Fokus Pada 3 Langkah Strategi

oleh -648 Dilihat
Editor: Redaksi InfoSAWIT
infosawit
Dok. Kemenperin/Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika.

InfoSAWIT, JAKARTA – Kontribusi kelapa sawit dalam perekonomian Indonesia selama dua dekade terakhir tetap menjadi pilar penting. Sebagai komoditas strategis, minyak sawit tidak hanya mendukung kebutuhan pangan dan nonpangan, tetapi juga menjadi bahan bakar terbarukan serta sumber devisa dari ekspor produk bernilai tambah tinggi.

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, mengungkapkan keberhasilan program hilirisasi industri sawit Indonesia melalui dua indikator utama: ragam produk hilir yang terus meningkat dan perbaikan rasio ekspor bahan baku dengan produk hilir.


“Pada 2010, terdapat 54 jenis produk hilir sawit, tetapi angka ini melonjak menjadi 193 jenis pada 2023. Selain itu, rasio ekspor bahan baku dan produk hilir berubah drastis dari 40:60 menjadi 7:93 di tahun yang sama,” ungkap Putu dalam acara seminar dikutip InfoSAWIT, Kamis (21/11/2024) di Jakarta.

BACA JUGA: Petani Sawit di Tapanuli Selatan Suarakan Ketidakadilan Mengenai Harga TBS Sawit

Industri pengolahan sawit memberikan dampak luas, termasuk penyerapan tenaga kerja langsung dan tidak langsung hingga 17 juta orang, kontribusi 3,5 persen terhadap PDB nasional, dan andil 11,6 persen dalam ekspor nonmigas. Sepanjang 2023, nilai ekspor sawit mencapai Rp450 triliun. Pada 2024, sektor ini diproyeksikan menghasilkan nilai ekonomi sebesar Rp775 triliun.

“Industri ini juga mendorong pertumbuhan ekonomi baru di luar Pulau Jawa, seperti di Sei Mangkei (Sumut), Tarjun (Kalsel), hingga Bitung (Sulut),” tambah Putu.

Meski mengalami kemajuan, sektor sawit menghadapi tantangan seperti penurunan produktivitas perkebunan akibat penyakit tanaman, perubahan iklim, dan kebutuhan replanting. Selain itu, hilirisasi masih bergantung pada bahan baku minyak sawit mentah (CPO).

BACA JUGA: Harga TBS Sawit Sumut Periode 20-26 November 2024 Cenderung Stagnan

Menjawab tantangan tersebut, Kemenperin fokus pada tiga langkah strategis, kebijakan pengamanan pasokan bahan baku, injeksi teknologi pengolahan CPO untuk efisiensi dan keberlanjutan.

Teknologi inovatif seperti Steamless-POMELess Palm Oil Technology (SPPOT) diperkenalkan untuk meningkatkan efisiensi energi, menurunkan emisi karbon, dan mengurangi limbah cair. Teknologi ini juga memungkinkan pembangunan pabrik modular skala kecil yang dapat dimiliki oleh petani melalui skema Build-Operate-Transfer (BOT).

BACA JUGA: Hadapi Kebijakan EUDR, Nasional Dashboard Diyakini Lindungi Data Industri Sawit

Kemenperin optimistis langkah ini akan mendukung Visi Sawit Indonesia Emas 2045, dengan target menghasilkan 240 jenis produk hilir pada 2029 dan nilai ekonomi Rp1.146 triliun. “Hilirisasi yang berkelanjutan dapat memperkuat daya saing global sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Putu. (T2)

InfoSAWIT

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO, biodiesel dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Atau ikuti saluran Whatsapp "InfoSAWIT News", caranya klik link InfoSAWIT News dan Group Whatsapp di InfoSAWIT News Update

Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com