InfoSAWIT, NEW DELHI – Rumah tangga India mengalami perubahan signifikan dalam pola pengeluaran mereka selama 12 tahun terakhir, mengalihkan fokus dari kebutuhan makanan ke barang-barang non-makanan. Hal ini terungkap dalam analisis terbaru oleh Bank Negara India (SBI).
Menurut laporan tersebut, konsumsi sereal dan kacang-kacangan menunjukkan penurunan lebih dari 5 persen di daerah pedesaan dan perkotaan. “Penurunan yang signifikan (lebih dari 5 persen) dalam konsumsi ‘Sereal & Kacang-kacangan’ diamati baik di daerah pedesaan maupun perkotaan,” jelas laporan itu dilansir InfoSAWIT dari ETRetail, Senin (6/1/2025).
Laporan SBI mencatat bahwa pergeseran konsumsi ini mencerminkan perubahan preferensi konsumen yang dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi, kebijakan pemerintah, dan gaya hidup yang terus berkembang. “Perilaku konsumsi bergeser dari makanan ke barang non-makanan,” tulis laporan tersebut.
BACA JUGA: PTPN IV PalmCo Targetkan Tambahan Penghasilan Rp54 Miliar dari Penjualan CPO Bersertifikat RSPO IP
Di daerah pedesaan, porsi pengeluaran untuk makanan menurun dari 52,9 persen pada tahun 2011-12 menjadi 47,04 persen pada tahun 2023-24, yang menandai penurunan sebesar 5,86 poin persentase. Sementara itu, di daerah perkotaan, angka tersebut turun dari 42,62 persen menjadi 39,68 persen, penurunan sebesar 2,94 poin persentase.
Sebaliknya, pengeluaran untuk barang non-makanan mengalami kenaikan. Di daerah pedesaan, pengeluaran non-makanan meningkat dari 47,1 persen menjadi 52,96 persen selama periode yang sama. Daerah perkotaan mencatat kenaikan dari 57,38 persen menjadi 60,32 persen.
Pertumbuhan dalam pengeluaran non-makanan dipengaruhi oleh inisiatif pemerintah seperti Swachh Bharat Abhiyan, yang meningkatkan kesadaran tentang kebersihan. Belanja untuk perlengkapan mandi meningkat secara signifikan. Selain itu, rasionalisasi tarif GST mengurangi porsi pajak dalam pengeluaran rumah tangga, memberikan ruang bagi konsumen untuk memprioritaskan kebutuhan lain.
BACA JUGA: Minyak Sawit Kini Harganya Tak Lagi Murah
Namun, belanja untuk pakaian dan alas kaki justru menurun. Tren ini dikaitkan dengan penurunan tarif GST yang lebih rendah dibandingkan sistem perpajakan sebelumnya.
Pergeseran pola konsumsi ini menyoroti perubahan lanskap sosial-ekonomi India. Meningkatnya pendapatan, peningkatan standar hidup, dan kebijakan perpajakan yang terjangkau membentuk kembali prioritas konsumen, khususnya di daerah pedesaan. Perubahan ini juga mencerminkan penyelarasan perilaku konsumsi India dengan tren global, menandai era baru dalam dinamika ekonomi negara tersebut. (T2)