InfoSAWIT, CHICAGO – Basis harga spot untuk jagung dan kedelai yang dikirim melalui tongkang ke terminal di Gulf Coast, Amerika Serikat, menunjukkan pergerakan campuran pada Jumat (5/1). Penurunan tajam nilai kontrak berjangka memberikan dukungan, tetapi harga tetap tertekan oleh meningkatnya pasokan di jalur ekspor dan biaya pengangkutan yang stabil hingga melemah, menurut laporan para pedagang.
Lonjakan harga tunai biji-bijian awal pekan ini mendorong sejumlah petani menjual hasil panen mereka ke elevator sungai yang melayani pengiriman tongkang, sehingga meningkatkan ketersediaan pasokan, ujar para pedagang.
Dikuitp InfoSAWIT dari Reuters, lemahnya permintaan ekspor menahan penguatan harga, karena pembeli global cenderung menunggu pasokan hasil panen baru dari Brasil. Negara tersebut diperkirakan akan mencatatkan rekor panen kedelai dan menjadi penghasil jagung terbesar kedua di dunia.
BACA JUGA: PTPN Group Dorong Swasembada Pangan Melalui Program Strategis dan Inovatif
Menurut data terbaru dari Departemen Pertanian AS (USDA), ekspor jagung AS pekan lalu mencapai 776.992 metrik ton, terendah dalam 14 minggu terakhir. Sementara itu, ekspor kedelai hanya mencapai 484.699 ton, level terendah dalam hampir enam bulan. Kedua angka ini berada di bawah ekspektasi pasar.
Tarif pengangkutan tongkang di Sungai Illinois dan Mississippi bagian tengah tidak berubah pada Jumat, meskipun turun sebesar 25 poin tarif dibandingkan sebelumnya. Navigasi di Sungai Illinois juga dilaporkan lambat akibat pembatasan es, menambah tantangan dalam pengangkutan.
Harga CIF dan FOB Jagung dan Kedelai
Kedelai CIF: Tongkang yang dimuat pada Januari dihargai 81 sen di atas kontrak CBOT Maret (SH25), naik 2 sen dari hari sebelumnya.
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Sumut Periode 6-14 Januari 2025 Turun Rp 35,25/Kg
Jagung CIF: Tongkang Januari turun 1 sen menjadi 66 sen di atas kontrak CBOT Maret (CH25).
Kedelai FOB: Premi ekspor untuk pengiriman Januari tidak dikutip, sementara penawaran Februari turun 3 sen menjadi sekitar 95 sen di atas kontrak Maret.
Jagung FOB: Penawaran pengiriman dari Gulf pada Januari tetap stabil di 86 sen di atas kontrak Maret.
Persaingan Global Meningkat
Pasar biji-bijian AS kini menghadapi tekanan dari meningkatnya produksi di Brasil, yang dapat memberikan alternatif lebih murah bagi pembeli global. Di sisi lain, kondisi cuaca dingin di Midwest turut memperlambat distribusi domestik.
BACA JUGA: Petani Sawit Swadaya Anggota SPKS Komit Terapkan Budidaya Sawit Berkelanjutan
Dengan permintaan global yang lesu dan pasokan yang terus meningkat, harga jagung dan kedelai di AS diperkirakan akan menghadapi volatilitas dalam beberapa minggu mendatang. (T2)