InfoSAWIT, JAKARTA – PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJ) mencatat kinerja keuangan yang solid sepanjang tahun 2024, dengan peningkatan laba bersih sebesar 106,7% menjadi USD 9,2 juta dari USD 4,4 juta di tahun sebelumnya. Keberhasilan ini dicapai di tengah tantangan operasional akibat dampak El Nino serta dinamika pasar minyak sawit mentah (CPO) global.
Direktur Keuangan ANJ, Nopri Pitoy, menjelaskan bahwa kenaikan harga jual rata-rata (ASP) CPO sebesar 12,3%, dari US$ 731 per metrik ton di 2023 menjadi US$ 822 per metrik ton di 2024, menjadi faktor utama peningkatan kinerja keuangan perusahaan. Selain itu, efisiensi biaya, terutama dalam segmen sagu dan edamame, turut memperkuat profitabilitas.
Dampak Cuaca dan Efisiensi Operasional
Produksi CPO ANJ mengalami penurunan 13,5% dari 283.651 metrik ton di 2023 menjadi 245.395 metrik ton pada 2024 akibat dampak cuaca ekstrem. Perkebunan ANJ di Pulau Belitung, Kalimantan Barat, dan Sumatera Selatan terdampak kekeringan akibat El Nino, sementara perkebunan di Sumatera Utara II dan Papua Barat Daya menghadapi curah hujan tinggi dan banjir.
BACA JUGA: Limbah Pabrik Kelapa Sawit PT. MSB Diduga Beroperasi Tanpa Izin Layak
Dalam keterangan tertulis dikutip InfoSAWIT, Minggu (16/3/2025), meski demikian, ANJ berhasil menekan biaya pengolahan sagu dari US$ 3,1 juta di 2023 menjadi US$ 2,1 juta di 2024. Selain itu, bisnis edamame mencatat pertumbuhan pendapatan signifikan 124,1%, dari US$ 1,9 juta menjadi US$ 4,2 juta. Volume penjualan edamame beku meningkat 331,4% menjadi 1.569 metrik ton, sementara edamame segar naik 32,1%. ANJ juga memperluas pasar ekspor ke India dan Yordania serta memperkuat pasar domestik dengan merek “Edashi.”
Memasuki 2025, ANJ menargetkan peningkatan produksi CPO sebesar 15%, yang didukung oleh peningkatan produksi tandan buah segar (TBS) dari kebun inti serta pembelian TBS dari pihak eksternal. Program replanting seluas 12.635 hektar, dengan lebih dari separuhnya telah menghasilkan, juga diharapkan memberikan kontribusi positif terhadap produksi.
Selain fokus pada peningkatan produksi, ANJ menerapkan berbagai strategi mitigasi iklim, termasuk Integrated Pollination System, Water Management System untuk mengatasi banjir, serta Integrated Fire Management System untuk mencegah kebakaran lahan.
BACA JUGA: Asian Agri dan Apical Perkuat Komitmen Keberlanjutan melalui AsianAgri2030 dan Apical2030
Baragam Penghargaan
Sepanjang 2024, ANJ meraih berbagai penghargaan atas komitmennya terhadap keberlanjutan dan tata kelola perusahaan yang baik, di antaranya, juara 1 Annual Report Award (ARA) 2023 kategori Perusahaan Go-Public Non Keuangan, Gold Rating dalam Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) Awards 2024, Gold PROPER untuk empat anak perusahaan dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Lantas Peringkat pertama di Indonesia dalam Sustainability Policy Transparency Toolkit (SPOTT) dengan skor 92,8%, peringkat A untuk Forest Protection dalam Carbon Disclosure Project (CDP) 2024, skor ESG 65 dari 100 dari S&P Global ESG Scores, dan skor 95,56 dalam ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) 2024 dengan peringkat “Very Good.”
“Penghargaan ini menunjukkan komitmen kami terhadap keberlanjutan dan tata kelola yang baik. Kami akan terus berupaya menciptakan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujar Nopri Pitoy.
BACA JUGA: PTPN IV PalmCo Tanam Jagung 3000 ha di Lahan Replanting Sawit untuk Dukung Ketahanan Pangan
Dengan strategi bisnis yang kuat dan fokus pada efisiensi operasional, ANJ optimis dapat terus bertumbuh dan menghadapi tantangan industri di tahun mendatang. (T2)