InfoSAWIT, DUBAI – Terus melonjaknya harga minyak sawit di dunia telah mendorong konsumen terbesar minyak sawit, India, berencana mengalihkan kebutuhan minyak sawitnya ke minyak kedelai.
Diungkapkan CEO Emami Agrotech Ltd. dan presiden Asosiasi Produsen Minyak Nabati India, Sudhakar Desai, minyak kelapa sawit bukan lagi minyak nabati dengan harga ekonomis, katanya pada konferensi di Dubai seperti dilansir Bloomberg.
Bahkan para petani di India harus beralih menanam komodita kacang tanah, rapeseed, bunga matahari, kedelai dan dedak padi yang dibuat dari gandum dan beras. Kata dia, larangan ekspor minyak sawit Indonesia harus dicabut pada Mei.
BACA JUGA: Impor Minyak Sawit India Diprediksi Melorot 19%, Lebih Memilih Minyak Kedelai
Sekadar informasi, guna mencapai harga minyak goreng domestik sebesar Rp 14.000 per liter, refineri di Indonesia akan merugi sekitar US$ 80 juta per bulan
Merujuk perkiraan Desai, impor minyak nabati India hanya sebanyak 12,53 juta ton pada 2021/2022 ton, atau lebih rendah dbanding pada periode tahun 2020/2021 yang mampu mencapai 14 juta, sementara permintaan minyak nabati per kapita turun 3% dibanding tahun lalu.
Impor minyak kelapa sawit India periode 2021/2022 diperkiraka akan mencapai 7,3 juta ton lebih rendah dibandingkan pada periode 2020/2021 yang mampu sebanyak 8,83 juta. Lantas, impor kedelai India periode 2021-22 terlihat sebanyak 3,62 juta ton tercatat naik bila dibandingka impor periode 2020/2021 yang hanya mencapai 3,13 juta ton
Sementara, impor minyak bunga matahari India periode 2021-22 diperkirakan mencapai 1,5 juta ton, lebih rendah dibanding tahun lalu yang mencapai 1,96 juta ton. (T2)
