InfoSAWIT, CILACAP – Di tengah tuntutan global untuk mengurangi emisi karbon dan memperkenalkan sumber energi terbarukan, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) membuka jalan bagi industri penerbangan menuju masa depan yang lebih hijau. Dalam upaya untuk menghasilkan bahan bakar pesawat ramah lingkungan, KPI telah mengumumkan rencananya untuk memproduksi avtur berbahan baku 100% minyak inti sawit atau bioavtur 100% di Kilang Cilacap pada tahun 2026.
Saat ini, Green Refinery Kilang Cilacap telah memproduksi Bioavtur -Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF)- yang mengandung 2,4% minyak inti sawit atau refined bleached deodorized palm kernel oil (RBDPKO) dengan kapasitas 9.000 barel per hari (bpd).
Namun, ambisi KPI tidak berhenti di sini. Dalam proyek pengembangan Green Refinery Kilang Cilacap Fase 2, KPI berencana meningkatkan kandungan nabati dalam bahan bakar Bioavtur-SAF menjadi 100%. Proyek ini, yang melibatkan berbagai jenis bahan baku termasuk crude palm oil (CPO), refined bleached deodorized palm oil (RBDPO), dan used cooking oil (UCO) atau minyak jelantah, dijadwalkan untuk beroperasi pada tahun 2026.
BACA JUGA: BPDPKS Telah Danai 329 Kontrak Penelitian Sawit, 30 Penelitian Siap Komersial
Direktur Utama PT KPI, Taufik Aditiyawarman menjelaskan, bahwa Bioavtur-SAF memiliki potensi besar dalam mengurangi emisi CO2 di industri penerbangan sipil. Bahan bakar ini tidak hanya menjawab tantangan tentang produk ramah lingkungan, tetapi juga sejalan dengan upaya mencapai target nol emisi karbon.
“Ini menjadi jawaban atas tantangan terhadap KPI tentang produk ramah lingkungan, berkelanjutan, dan target nol emisi karbon,” katanya dilansir InfoSAWIT dari Bisnis.com.
Tercatat produk Bioavtur-SAF yang dihasilkan telah memenuhi standar internasional untuk spesifikasi Avtur ASTM D 1655, Defstan 91-91 latest issued, serta SK Dirjen Migas No.59 K Tahun 2022. Bioavtur-SAF juga telah melalui uji ground round dan flight test SAF pada mesin jet CFM56-7B di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten pada 27 Oktober 2023, membuktikan kehandalan dan kualitasnya.
BACA JUGA: Pemutihan Perkebunan Sawit Skala Besar Buka Celah Pelanggaran Berulang
Selain menghasilkan Bioavtur-SAF, proyek Green Refinery Kilang Cilacap Fase 2 juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan hydrotreated vegetable oil (HVO) dari 3.000 bpd menjadi 6.000 bpd. Green Refinery RU IV Cilacap Fase 1, yang telah dikembangkan sejak Februari 2022, telah berhasil menciptakan produk rendah emisi gas rumah kaca. Produk utama dari unit ini adalah green diesel dengan bahan baku 100% terbarukan, yang juga memiliki kandungan sulfur lebih baik dari standar Euro V. (T2)