InfoSAWIT, PUTRAJAYA – Tiga toko serba ada di tiga kawasan digerebek oleh Kementerian Perdagangan Dalam Negeri dan Biaya Hidup (KPDN) kemarin karena dituduh menjual produk makanan yang memiliki tulisan ‘No Palm Oil’ (NPO) pada kemasan plastiknya. Menteri Perdagangan Dalam Negeri dan Biaya Hidup, Datuk Armizan Mohd Ali, mengonfirmasi bahwa penggerebekan tersebut merupakan respons terhadap pengaduan masyarakat yang diterima oleh KPDN.
Dalam penggerebekan yang dimulai pada pukul 11.45, tim KPDN menemukan produk es krim berbagai rasa dengan tulisan NPO. Produk es krim yang dijual seharga RM897.60 telah disita untuk penyelidikan lebih lanjut. Kasus ini akan diselidiki berdasarkan Peraturan Deskripsi Perdagangan (Larangan Penggunaan Pernyataan, Ekspresi atau Indikasi) (Minyak Sawit dan Barang Kelapa Sawit) 2022.
Menurut pernyataan resmi Menteri Armizan, jika terbukti bersalah, pihak yang bersangkutan dapat dikenai denda hingga RM250.000 atau dipenjara selama tidak lebih dari lima tahun. Peraturan ini mulai berlaku sejak 15 Maret 2022, dan sejak saat itu, KPDN telah melakukan total 5.057 pemeriksaan di seluruh negeri, menemukan empat kasus pelanggaran serupa.
BACA JUGA:
Armizan menegaskan bahwa KPDN akan mengambil tindakan tegas terhadap setiap perusahaan pengimpor, distributor, penjual, dan pihak terkait yang menjual produk impor dari luar negeri yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan terkait. Pelanggaran tersebut meliputi pernyataan atau ekspresi yang dapat mendiskriminasi atau memboikot produk yang terkait dengan komoditas utama negara, yaitu kelapa sawit.
“Akan dilakukan tindakan tegas terhadap setiap perusahaan pengimpor, distributor, penjual, dan pihak terkait yang menjual produk impor dari luar negeri yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan terkait,” ujarnya, dilansir InfoSAWIT dari Bernama ditulis Kamis (9/5/2024). (T2)
